13 Tewas di Arena Olahraga Akibat Gempa Magnitudo 6,9 Guncang Filipina

13 Tewas di Arena Olahraga Akibat Gempa Magnitudo 6,9 Guncang Filipina
Gempa 6,9 SR mengguncang Filipina tengah, menewaskan sedikitnya 13 orang saat kompleks olahraga runtuh di Cebu. Ratusan ribu warga rasakan guncangan kuat.(Kaiser Fuentes)

GEMPA bumi bermagnitudo 6,9 mengguncang wilayah tengah Filipina pada Selasa (30/9) malam. Gempa itu menewaskan sedikitnya 13 orang dan menyebabkan kerusakan besar di sejumlah lokasi.

Menurut US Geological Survey (USGS), gempa terjadi sekitar pukul 22.00 waktu setempat, berpusat 10 kilometer di bawah laut, dekat Palompon, wilayah Leyte, dan tak jauh dari Kota Bogo di Provinsi Cebu.

Korban Jiwa dan Kerusakan

Ketua Palang Merah Filipina, Richard Gordon, mengatakan sedikitnya 13 orang meninggal di San Remigio, Cebu, setelah sebuah kompleks olahraga runtuh saat pertandingan bola basket berlangsung. Korban tewas termasuk tiga anggota Penjaga Pantai Filipina dan satu petugas pemadam kebakaran.

Selain itu, sedikitnya 60 orang mengalami luka-luka di tiga provinsi berbeda. Palang Merah juga melaporkan sejumlah gereja rusak, sekolah dievakuasi, dan beberapa bangunan retak.

Video amatir dari Cebu menunjukkan kepanikan warga, api muncul di sebuah pusat perbelanjaan, restoran cepat saji rusak parah, dan para kontestan ajang kecantikan berlarian meninggalkan panggung saat gempa mengguncang.

Respons Pemerintah dan Warga

Gubernur Cebu, Pam Baricuatro, meminta warga tetap tenang. Ia memastikan bantuan segera dikirim pemerintah pusat. “Pemerintah provinsi melakukan yang terbaik. Bantuan sudah dalam perjalanan,” ujarnya melalui video di media sosial.

Pemerintah Kota Medellin di Cebu menangguhkan sekolah dan aktivitas kerja hingga semua bangunan diperiksa keamanannya.

Tsunami dan Aktivitas Vulkanik

Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Phivolcs) mencatat sejumlah gempa susulan di sekitar episentrum. Meski sempat dikeluarkan peringatan tsunami untuk Leyte, Biliran, dan Cebu, peringatan itu dibatalkan beberapa jam kemudian.

Di waktu hampir bersamaan, Gunung Taal juga mengalami erupsi kecil, menyemburkan abu setinggi 2.500 meter. Namun, status tetap di Level 1 atau tingkat dasar kewaspadaan.

Potensi Kerusakan Lebih Lanjut

USGS memperkirakan lebih dari 500 ribu orang merasakan guncangan sangat kuat di wilayah Visayas, yang meliputi Cebu, Leyte, dan Biliran. Dampak kerusakan diperkirakan berat pada bangunan yang dibangun tanpa standar, sementara bangunan kokoh kemungkinan mengalami kerusakan ringan hingga sedang.

Filipina kerap dilanda bencana serupa karena berada di “Cincin Api Pasifik”, jalur patahan sepanjang 40 ribu km yang rawan gempa dan letusan gunung berapi. Sebelumnya, gempa 7,0 SR di Luzon pada 2022 menewaskan lima orang, sementara pada 2019 gempa 6,1 SR menewaskan sedikitnya 11 orang. (CNN/Z-2)

[OTOMOTIFKU]