
SEBANYAK 150 siswa SMA Siti Aisyah di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat diduga mengalami gejala keracunan program makan bergizi gratis (MBG), Rabu (17/9). Dari jumlah korban tersebut, 14 orang di antaranya menjalani perawatan di Puskesmas Kadungora.
Kepala Dinas Kesehatan Garut, Leli Yuliani nengatakan, pihaknya menerima laporan adanya dugaan keracunan yang dialami oleh 150 orang siswa SMA Siti Aisyah di Kecamatan Kadungora dan 14 di antaranya harus mendapat perawatan di Puskesmas Kadungora. Namun, bagi pelajar lain yang mengalami gejala serupa, tapi kondisinya tidak parah hanya menjalani rawat jalan.
“Pelajar yang masih mendapat perawatan di Puskesmas Kadungora jumlahnya ada 14 orang dari keseluruhan 150 pelajar. Kita sejak awal menerima informasi langsung terjunkan tim petugas ke lapangan hingga mengirimkan kebutuhan obat-obatan untuk perawatan,” katanya, Rabu (17/9).
Sementara itu, Kepala SMA Siti Aisyah, Hari Triputuharja mengungkapkan, dugaan keracunan yang terjadi pada anak didiknya cukup terkejut dengan banyaknya siswa mengalami gejala keracunan bersamaan. Akan tetapi, memang awalnya siswa mulai mengeluhkan sakit perut dan berdasarkan keterangan yang diperoleh dari para siswa, gejala itu dirasakan sejak Rabu (17/9) dini hari sampai bolak-balik ke toilet.
“Sekolah langsung melakukan koordinasi dengan Puskesmas hingga Alhamdulillah cepat tanggap, mereka datang ke sekolah untuk melakukan pemeriksaan dan adanya beberapa siswa yang langsung dibawa ke Puskesmas. Akan tetapi, para siswa juga ada yang tetap memaksa masuk sekolah, tapi karena tidak kuat akhirnya izin pulang,” ujarnya.
Menurut Hari, sebagian pihak menduga keracunan berasal dari makanan bergizi gratis (MBG) tapi masih harus dilakukan penelitian dan kajian pihak berwenang. Sekolah berharap kejadian ini tidak berlanjut dan siswa bisa kembali pulih.
“Kita tidak bisa langsung berasumsi, apakah ini karena MBG atau bukan meski menu yang diberikan Selasa kemarin rasanya enak, tidak asam, saya juga ikut makan dan tidak ada masalah, sekolah menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut dilakukan Dinas Kesehatan dan ke depan mudah-mudahan tidak ada apa-apa,” pungkasnya. (E-2)
[OTOMOTIFKU]