4 Kiat untuk UMKM agar Produk tidak Dipalsukan di Pasaran

‎4 Kiat untuk UMKM agar Produk tidak Dipalsukan di Pasaran ‎
Ilustrasi(Dok. Freepik)

AKSI penjiplakan hingga pemalsuan produk masih menjadi sesuatu yang sangat merugikan sampai saat ini. Berdasarkan studi yang dirilis Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP) pada 2020 lalu, disebutkan bahwa peredaran produk palsu telah menyebabkan kerugian negara mencapai Rp291 triliun.

Bukan hanya merugikan dari segi angka, pemalsuan produk juga mengancam eksistensi suatu bisnis maupun bagi sebuah merek yang sudah ternama sekalipun.

Untuk menghindari potensi kerugian akibat membeli pemalsuan palsu, ini beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pelaku UMKM menurut CEO PT Kutus Kutus Herbal, Riva Effrianti.

4 Tips Mencegah Produk Dipalsukan

1. Daftarkan Merek Dagang

Pertama, para pelaku usaha harus segera mendaftarkan merek dagangnya. “Legalitas merek adalah perlindungan utama agar produk tidak mudah diklaim pihak lain,” tegasnya.

Ia mencontohkan, perusahaannya yang mendaftarkan nama merek baru menjadi Sanga Sanga. “Penting saya tegaskan, produk Kutus Kutus yang beredar saat ini bukanlah produksi PT Kutus Kutus Herbal dan bukan racikan saya. Mulai Mei 2024, racikan asli saya hanya hadir dengan

‎nama baru, yaitu Sanga Sanga,” kata Founder PT Kutus Kutus Herbal Bambang Pranoto.

2. Jaga Kualitas dan Konsistensi Produk

Kedua, Riva menerangkan pentingnya menjaga kualitas dan konsistensi produk. Menurutnya, produk berkualitas akan selalu dicari oleh konsumen dan tidak akan tergantikan. Konsumen akan tetap dapat merasakan kualitasnya dan membandingkannya meskipun banyak yang berusaha meniru.

3. Terus Edukasi Konsumen

Ketiga, Riva menekankan pentingnya bagi pelaku usaha agar tidak malas dan bosan mengedukasi konsumen. Menurutnya, penting bagi kita untuk menjelaskan bagaimana ciri-ciri produk yang asli dan bagaimana cara membedakannya dengan mudah.

4. Terus Berinovasi

Untuk langkah yang keempat yaitu teruslah berinovasi. “Peniru tidak akan bisa berinovasi. Mereka hanya akan berhenti di situ dan tidak akan lebih maju. Tapi kalau kita berinovasi, maka kita akan selalu selangkah lebih maju daripada mereka,” pungkas Riva. (H-3)

[OTOMOTIFKU]