
PENYAKIT jantung bawaan bukan sekadar faktor genetik. Beberapa faktor selama kehamilan ternyata juga bisa memicu kelainan serius pada jantung.
Penyakit ini muncul sejak lahir dan dapat mengganggu peredaran darah serta pernapasan. Selain faktor keturunan, ada empat penyebab lain yang perlu diwaspadai sejak masa kehamilan.
1. Konsumsi Obat Tertentu
Beberapa obat resep yang diminum ibu hamil dapat memengaruhi perkembangan jantung bayi. Misalnya, obat litium yang digunakan untuk gangguan bipolar dan isotretinoin untuk jerawat bisa berisiko. Oleh karena itu, memberi tahu dokter terlebuh dahulu mengenai obat yang dikonsumsi sebelum atau saat hamil.
2. Minum Alkohol
Mengonsumsi alkohol saat hamil meningkatkan risiko penyakit jantung bawaan pada bayi sejak lahir. Kebiasaan ini sebaiknya dihindari sepenuhnya selama kehamilan demi menjaga kesehatan bayi.
3. Infeksi Virus Trimester Pertama
Infeksi virus pada trimester pertama bisa mengganggu pembentukan organ penting, termasuk jantung bayi. Salah satunya adalah rubella yang berisiko memicu kelainan jantung bawaan.
Pencegahan bisa dilakukan dengan vaksinasi sebelum hamil. Tes darah membantu mengetahui kekebalan tubuh, dan bagi yang belum kebal, vaksin rubella menjadi langkah perlindungan penting.
4. Peningkatan Gula Darah
Ibu dengan kadar gula darah tinggi tinggi lebih berisiko memiliki bayi dengan kelainan jantung bawaan. Kondisi ini sering terjadi pada ibu hamil yang menderita diabetes dan tidak mengontrol gula darahnya.
Mengatur pola makan sehat dan rutin memeriksakan gula darah sebelum serta selama kehamilan dapat menurunkan risiko tersebut. Sementara diabetes yang muncul hanya saat hamil, biasanya tidak meningkatkan risiko cacat jantung pada bayi.
Kesimpulan
Penyakit jantung bawaan pada bayi tidak hanya ditentukan oleh faktor genetik, tetapi juga dipengaruhi oleh kondisi selama kehamilan.
Empat faktor yang telah disebutkan dapat meningkatkan risiko penyakitnya. Maka, menjaga kesehatan ibu sejak sebelum hamil adalah kunci penting mencegah penyakit jantung bawaan.
Sumber: Halodoc, mayoclinic.org
[OTOMOTIFKU]