MUSIM hujan tiba, suasana jadi sejuk dan mendung. Tapi, jangan biarkan hujan bikin harimu murung! Yuk, hibur diri dengan pantun hujan lucu yang bikin ngakak dan cocok dibagikan ke teman atau keluarga. Berikut adalah 75 pantun jenaka tentang hujan yang sederhana, mudah dipahami, dan pastinya seru. Simak sampai akhir, ya!
Pantun adalah seni tradisional Indonesia yang penuh kreativitas. Dengan tema hujan, pantun ini menggabungkan humor dan kepekaan terhadap suasana musim hujan. Pantun hujan lucu ini cocok untuk segala usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa, karena bahasanya ringan dan mudah dicerna. Selain itu, pantun ini bisa digunakan untuk status media sosial atau sekadar hiburan saat hujan turun.
Berikut adalah daftar lengkap pantun lucu tentang hujan yang siap bikin kamu tersenyum. Setiap pantun diberi nomor agar mudah diikuti. Yuk, mulai!
Hujan turun di pagi hari,
Burung berkicau di atas dahan.
Payung lupa dibawa pergi,
Basah kuyup, badan pun kedinginan.
Langit mendung, awan gelap,
Hujan datang tak pernah usai.
Dompetku kini makin serap,
Tak bisa beli kopi di kedai.
Hujan rintik di tepi sawah,
Katak melompat ke dalam parit.
Baju basah, tak bisa kering,
Jemur di tali, malah jadi kain pel.
Air hujan jatuh ke tanah,
Rumput hijau tumbuh merata.
Kalau hujan jangan meranah,
Nikmati saja dengan secangkir teh.
Hujan deras di ujung desa,
Petani senang, sawah pun basah.
Tapi dompetku kini tak bisa,
Karena hujan, tak ada pembeli.
Mendung gelap di langit biru,
Hujan turun membasahi bumi.
Jangan lupa bawa payungmu,
Kalau tak mau jadi seperti ikan.
Hujan turun di malam sepi,
Bintang hilang di balik awan.
Baju kering tak bisa dipakai,
Jemuran basah, kini penuh harapan.
Air hujan mengalir deras,
Sungai kecil jadi meluap.
Kalau hujan jangan cemas,
Main di air, serasa di kolam.
Hujan rintik di daun talas,
Burung pipit terbang ke sarang.
Badan basah, tak punya alas,
Hanya doa agar tak demam.
Langit mendung penuh awan,
Hujan turun di tepi taman.
Payungku rusak, oh kasihan,
Basah kuyup sampai ke badan.
Hujan deras di tengah malam,
Petir menyambar, suara menggelegar.
Tidur nyenyak tak bisa dilupain,
Karena hujan, selimutku basah.
Awan hitam menutup mentari,
Hujan turun di tepi kali.
Jangan lupa bawa jas hujan,
Kalau tak mau masuk angin nanti.
Hujan rintik di pagi buta,
Burung hantu tidur di dahan.
Payungku ketinggalan di rumah,
Badan basah, kini kedinginan.
Air hujan jatuh ke genteng,
Suara rintik bikin tenang.
Tapi kalau banjir datang,
Dompetku kini makin sengsara.
Hujan turun di sore hari,
Pelangi muncul di ujung langit.
Kalau hujan jangan bersedih,
Nikmati saja dengan senyum lebar.
Mendung gelap di langit kelabu,
Hujan turun membasahi jalan.
Sepatu basah, kaki pun kaku,
Besok beli boots anti air.
Hujan deras di tepi sawah,
Katak bernyanyi di bawah daun.
Payungku sobek, oh kasihan,
Badan basah, seperti mandi.
Air hujan mengalir ke selokan,
Sampah hanyut ke ujung desa.
Kalau hujan jangan meradang,
Main air saja, seru juga.
Hujan rintik di daun kelapa,
Burung kecil sembunyi di sarang.
Baju basah tak bisa kering,
Jemur di dalam, bau apek nanti.
Langit mendung penuh awan,
Hujan turun di tepi sawah.
Payung lupa, badan pun basah,
Mandi hujan, serasa anak kecil.
Hujan deras di malam kelam,
Petir menyambar, bikin kaget.
Tidur nyenyak jadi terganggu,
Karena hujan, kasurku basah.
Awan hitam menutup langit,
Hujan turun di tepi jurang.
Jangan lupa bawa mantel,
Kalau tak mau jadi seperti ikan.
Hujan rintik di pagi sepi,
Burung pipit terbang ke dahan.
Payungku ketinggalan di rumah,
Basah kuyup, kini kedinginan.
Air hujan jatuh ke atap,
Suara rintik bikin rileks.
Tapi kalau banjir tiba,
Dompetku kini makin krisis.
Hujan turun di sore kelabu,
Pelangi muncul di ujung langit.
Kalau hujan jangan bersedih,
Nikmati saja dengan teh hangat.
Hujan turun di tengah kota,
Jalan macet, kendaraan berhenti.
Payung lupa, badan pun basah,
Kantor marah, karena terlambat.
Langit mendung, hujan pun datang,
Orang-orang lari ke shelter.
Dompetku kini makin kering,
Hujan deras, tak bisa jualan.
Hujan rintik di pagi hari,
Burung kecil sembunyi di sarang.
Baju basah, tak bisa kering,
Jemur di dalam, bau apek nanti.
Air hujan mengalir ke selokan,
Sampah hanyut ke ujung desa.
Kalau hujan jangan meradang,
Main air saja, seru juga.
Hujan deras di tepi sawah,
Katak bernyanyi di bawah daun.
Payungku sobek, oh kasihan,
Badan basah, seperti mandi.
Mendung gelap di langit kelabu,
Hujan turun membasahi jalan.
Sepatu basah, kaki pun kaku,
Besok beli boots anti air.
Hujan turun di sore hari,
Pelangi muncul di ujung langit.
Kalau hujan jangan bersedih,
Nikmati saja dengan senyum lebar.
Air hujan jatuh ke genteng,
Suara rintik bikin tenang.
Tapi kalau banjir datang,
Dompetku kini makin sengsara.
Hujan rintik di daun talas,
Burung pipit terbang ke sarang.
Badan basah, tak punya alas,
Hanya doa agar tak demam.
Langit mendung penuh awan,
Hujan turun di tepi taman.
Payungku rusak, oh kasihan,
Basah kuyup sampai ke badan.
Hujan deras di tengah malam,
Petir menyambar, suara menggelegar.
Tidur nyenyak tak bisa dilupain,
Karena hujan, selimutku basah.
Awan hitam menutup mentari,
Hujan turun di tepi kali.
Jangan lupa bawa jas hujan,
Kalau tak mau masuk angin nanti.
Hujan rintik di pagi buta,
Burung hantu tidur di dahan.
Payungku ketinggalan di rumah,
Badan basah, kini kedinginan.
Air hujan mengalir deras,
Sungai kecil jadi meluap.
Kalau hujan jangan cemas,
Main di air, serasa di kolam.
Hujan turun di malam sepi,
Bintang hilang di balik awan.
Baju kering tak bisa dipakai,
Jemuran basah, kini penuh harapan.
Mendung gelap di langit biru,
Hujan turun membasahi bumi.
Jangan lupa bawa payungmu,
Kalau tak mau jadi seperti ikan.
Hujan deras di ujung desa,
Petani senang, sawah pun basah.
Tapi dompetku kini tak bisa,
Karena hujan, tak ada pembeli.
Air hujan jatuh ke tanah,
Rumput hijau tumbuh merata.
Kalau hujan jangan meranah,
Nikmati saja dengan secangkir teh.
Hujan rintik di daun kelapa,
Burung kecil sembunyi di sarang.
Baju basah tak bisa kering,
Jemur di dalam, bau apek nanti.
Langit mendung, hujan pun datang,
Orang-orang lari ke shelter.
Dompetku kini makin kering,
Hujan deras, tak bisa jualan.
Hujan turun di tengah kota,
Jalan macet, kendaraan berhenti.
Payung lupa, badan pun basah,
Kantor marah, karena terlambat.
Hujan rintik di pagi hari,
Burung kecil sembunyi di sarang.
Baju basah, tak bisa kering,
Jemur di dalam, bau apek nanti.
Air hujan mengalir ke selokan,
Sampah hanyut ke ujung desa.
Kalau hujan jangan meradang,
Main air saja, seru juga.
Hujan deras di tepi sawah,
Katak bernyanyi di bawah daun.
Payungku sobek, oh kasihan,
Badan basah, seperti mandi.
Mendung gelap di langit kelabu,
Hujan turun membasahi jalan.
Sepatu basah, kaki pun kaku,
Besok beli boots anti air.
Hujan turun di tepi danau,
Angin sepoi membawa rindu.
Kalau hujan bikin kamu kaku,
Peluk aku, biar hangat selalu.
Langit mendung, hujan pun turun,
Bunga di taman layu perlahan.
Hujan boleh basahi badan,
Tapi hatimu jangan sampai kelabu.
Hujan rintik di daun jati,
Burung merpati terbang ke dahan.
Kalau hujan bikin kamu sepi,
Aku di sini, temani sampai pagi.
Air hujan jatuh ke genteng,
Suara rintik bikin romantis.
Kalau hujan, jangan sendiri,
Aku ada untuk jadi pelindung.
Hujan deras di malam kelam,
Bintang hilang di balik awan.
Kalau kedinginan, panggil aku sayang,
Aku peluk, biar hangat badan.
Mendung gelap di langit biru,
Hujan turun membasahi bumi.
Kalau basah jangan bersedih,
Aku ada, bawa payung cinta.
Hujan rintik di tepi sawah,
Katak bernyanyi di bawah daun.
Kalau hujan bikin kamu kuyup,
Aku peluk, biar hangat selalu.
Air hujan mengalir ke selokan,
Sampah hanyut ke ujung desa.
Kalau hujan bikin kamu cemas,
Aku di sini, jadi pelindung setia.
Hujan turun di sore hari,
Pelangi muncul di ujung langit.
Kalau hujan bikin kamu sepi,
Aku ada, temani dengan hati.
Langit mendung penuh awan,
Hujan turun di tepi taman.
Kalau basah jangan meradang,
Aku peluk, biar hangat badan.
Hujan deras di tengah malam,
Petir menyambar, bikin kaget.
Kalau takut, panggil aku sayang,
Aku peluk, biar tenang hatimu.
Awan hitam menutup mentari,
Hujan turun di tepi kali.
Kalau basah jangan bersedih,
Aku ada, bawa cinta sejati.
Hujan rintik di pagi buta,
Burung hantu tidur di dahan.
Kalau kedinginan, panggil aku,
Aku peluk, biar hangat selalu.
Air hujan jatuh ke atap,
Suara rintik bikin romantis.
Kalau hujan bikin kamu sepi,
Aku di sini, temani sampai pagi.
Hujan turun di malam sepi,
Bintang hilang di balik awan.
Kalau basah jangan bersedih,
Aku ada, bawa payung cinta.
Mendung gelap di langit kelabu,
Hujan turun membasahi jalan.
Kalau kedinginan, panggil aku sayang,
Aku peluk, biar hangat badan.
Hujan deras di ujung desa,
Petani senang, sawah pun basah.
Kalau hujan bikin kamu kuyup,
Aku ada, bawa cinta sejati.
Air hujan jatuh ke tanah,
Rumput hijau tumbuh merata.
Kalau hujan bikin kamu sepi,
Aku di sini, temani dengan hati.
Hujan rintik di daun kelapa,
Burung kecil sembunyi di sarang.
Kalau basah jangan meradang,
Aku peluk, biar hangat badan.
Langit mendung, hujan pun turun,
Bunga di taman layu perlahan.
Kalau hujan bikin kamu kaku,
Aku ada, bawa payung cinta.
Hujan turun di tengah kota,
Jalan macet, kendaraan berhenti.
Kalau basah jangan bersedih,
Aku peluk, biar hangat selalu.
Hujan rintik di pagi hari,
Burung kecil sembunyi di sarang.
Kalau kedinginan, panggil aku sayang,
Aku ada, temani sampai pagi.
Air hujan mengalir ke selokan,
Sampah hanyut ke ujung desa.
Kalau hujan bikin kamu cemas,
Aku di sini, jadi pelindung setia.
Hujan deras di tepi sawah,
Katak bernyanyi di bawah daun.
Kalau basah jangan meradang,
Aku peluk, biar hangat badan.
Mendung gelap di langit kelabu,
Hujan turun membasahi jalan.
Kalau kedinginan, panggil aku,
Aku ada, bawa cinta sejati.
Pantun hujan lucu adalah cara seru untuk menikmati musim hujan. Dengan 75 pantun di atas, kamu punya banyak pilihan untuk menghibur diri dan orang lain.
[OTOMOTIFKU]