
PARE atau paria sudah tidak asing di lidah masyarakat Indonesia. Sayuran ini kerap hadir dalam semangkuk siomay atau batagor sebagai lalapan tambahan. Namun, tak sedikit orang menghindarinya karena rasa pahit yang khas. Padahal, pare justru menyimpan banyak manfaat besar bagi kesehatan tubuh.
Mengutip laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pare mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin, mineral, dan antioksidan. Tak heran, sayuran ini dijuluki “sayuran pahit kaya manfaat.” Jika dikonsumsi dengan tepat, pare dipercaya mampu melindungi tubuh dari berbagai penyakit kronis.
Kandungan Nutrisi dalam Pare
Berdasarkan laporan Halodoc, dalam 100 gram pare mentah terkandung:
- Kalori: 17 kalori
- Karbohidrat: 4 gram
- Protein: 1 gram
- Lemak: 0,2 gram
- Serat: 2,6 gram
- Vitamin C: 84,4 mg (sekitar 140% kebutuhan harian)
- Zat besi: 0,6 mg
- Kalsium: 19 mg
- Kalium: 319 mg
Selain itu, pare juga kaya vitamin A, E, B1, B2, B3, dan B12, serta mengandung antioksidan kuat seperti fenol, flavonoid, lutein, dan zeaxanthin. Kombinasi gizi ini berperan penting dalam melawan radikal bebas, menjaga daya tahan tubuh, hingga mendukung fungsi organ vital.
9 Penyakit Kronis yang Bisa Dicegah
1. Diabetes Tipe 2
Pare dikenal luas sebagai sayuran penurun gula darah. Senyawa aktifnya bekerja mirip insulin, membantu tubuh memanfaatkan glukosa sebagai energi. Konsumsi pare dapat menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2 sekaligus menekan risiko komplikasi, seperti kerusakan saraf dan ginjal.
2. Kolesterol Tinggi
Pare membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL). Rutin mengonsumsinya dapat menurunkan kadar trigliserida, sehingga risiko penyumbatan pembuluh darah berkurang.
3. Penyakit Jantung
Dengan kolesterol lebih terkendali, kesehatan jantung pun lebih terjaga. Kandungan serat, kalium, dan antioksidan dalam pare mendukung fungsi jantung, menurunkan tekanan darah, serta mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
4. Obesitas
Rendah kalori dan tinggi serat, pare cocok untuk menu diet sehat. Pare memberi rasa kenyang lebih lama, menekan nafsu makan, serta mempercepat metabolisme. Ekstraknya bahkan dapat mengurangi timbunan lemak dan meningkatkan pembakaran kalori.
5. Gangguan Pencernaan
Serat dalam pare menjaga kesehatan saluran cerna. Pare membantu melancarkan buang air besar, mencegah sembelit, serta mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus. Ekstraknya juga dapat mengurangi peradangan pada usus.
6. Kanker Payudara
Meski masih memerlukan penelitian lebih lanjut, beberapa studi menunjukkan ekstrak pare memiliki sifat anti-kanker. Zat bioaktifnya mampu menghambat pertumbuhan sel kanker payudara. Namun, dosis aman dan efektivitasnya pada manusia masih diteliti.
7. Gangguan Hati (Liver)
Dalam pengobatan tradisional India, pare telah lama digunakan untuk menjaga kesehatan liver. Pare membantu proses detoksifikasi, mencegah penumpukan racun, serta mendukung fungsi hati secara optimal.
8. Asam Urat
Pare dipercaya membantu meredakan peradangan akibat asam urat. Kandungan antioksidan dan sifat antiinflamasi dapat mengurangi nyeri sekaligus menjaga kadar asam urat tetap stabil.
9. Gangguan Sistem Imun
Kandungan vitamin C yang tinggi menjadikan pare benteng alami tubuh dari berbagai penyakit. Antioksidan ini membantu merangsang produksi sel darah putih yang berperan penting dalam melawan infeksi.
Catatan Penting
Meski memiliki banyak manfaat, ada kelompok yang perlu berhati-hati. Ibu hamil dan menyusui disarankan membatasi atau bahkan menghindari konsumsi pare, karena beberapa senyawa di dalamnya berpotensi memicu kontraksi rahim atau efek samping lain. (Kemenkes, Halodoc/Z-10)
[OTOMOTIFKU]