
Presiden Direktur dan Country Chair Shell Indonesia Ingrid Siburian menjelaskan, untuk bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin, hampir seluruh SPBU Shell mengalami kondisi stock out atau tidak tersedia. Saat ini, katanya, hanya tersisa sekitar lima SPBU yang masih memiliki stok bensin.
“Kalau kami lihat, besok malam mungkin juga sudah habis. Jadi, memang kami benar-benar mengalami stock out, kelangkaan untuk BBM jenis bensin,” katanya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR RI di Kompleks Senayan, Jakarta, Rabu (1/10).
Ia menerangkan sejak Juni 2025, Shell telah mengajukan permohonan kuota impor tambahan kepada Kementerian ESDM,
mengingat adanya peningkatan permintaan dari konsumen.
Namun, tanggapan resmi baru diterima melalui surat dari Wakil Menteri ESDM tertanggal 17 Juli 2025. Surat tersebut menyatakan adanya pembatasan impor, yakni maksimal hanya 10% di atas volume penjualan tahun 2024.
Menindaklanjuti hal ini, Shell melakukan serangkaian rapat koordinasi dengan Kementerian ESDM, termasuk pertemuan dengan Menteri ESDM pada 19 September 2025. Pertemuan tersebut menghasilkan keputusan bahwa Pertamina Patra Niaga akan menyediakan BBM dalam bentuk base fuel.
“Pertamina bersedia menyediakan produk dalam bentuk base fuel dan kami sangat mengapresiasikan hal tersebut,” ucapnya.
Saat ini, pembahasan business-to-business (B2B) dengan Pertamina terkait pembelian base fuel masih berlangsung. Proses ini merupakan bagian dari upaya pihaknya untuk memastikan ketersediaan bahan bakar yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
“Saat ini masih pembahasan B2B terkait pasokan impor base fuel,” pungkasnya. (Z-10)
[OTOMOTIFKU]