
PARA atlet anggar kursi roda Indonesia menelan kekalahan ketika melawan atlet atlet dari luar negeri di kejuaraan Para Fencing World Cup 2025, yang digelar di GOR Indoor Manahan, Solo mulai Senin (15/9/2025. Tidak ada satu pun yang menang saat babak penyisihan baru dimulai.
“Kemampuan kita sebagai atlet anggar, kalah jauh dibandingkan atlet luar negeri,” tutur atlet anggar kursi roda Indonesia, Aditiya Hidayat.
Mahasiswa Fakultas Keguruan Olahraga ( FKOR) Universitas Sebelas Maret Surakarta ( UNS) ini sempat menjalani enam kali pertandingan di penyisihan, namun hanya dua kali menang. Itu pun saat melawan sesama Indonesia
” Saya 6 kali melakoni pertandingan. Hanya dua kali menang, dan itu pun melawan rekan tim sesama pembela Merah-Putih. Berat banget melawan atlet atlet anggar kursi roda dari luar negeri yang banyak pengalaman,” sergah pria lajang yang mengaku menekuni cabor anggar baru setahun terakhir saat Peparnas 2024.
Pengalaman berat melawan musuh dari luar negeri juga dialami fencer, Ahmad Saidah. Atlet asal Klaten ini tidak berkutik di babak penyisihan pul melawan semua atlet berpengalaman dari luar negeri. Menurut dia, hampir seluruh atlet asing yang dilawan, berpengalam bertahun tahun di kejuaraan dunia maupun Paralimpiade.
“Kalah pengalaman, kalah jam terbang dan kalah tenang. Jadi ini benar ajang untuk belajar dari atlet tangguh dari luar negeri,” imbuh dia.
Pergerakan tangan para atlet anggar kursi roda dari luar negeri sangat cepat. ” Sangat tenang dan cepat. Kita atlet muda Indonesia sulit mengimbangi. Itulah kelemahan kami yang menjadi pelajaran penting untuk kedepan,” kilah Aditiya.
Ketua Panpel Para Fencing World Cup 2025, Rima Ferdianto sudah memprediksi sejak awal. ” Karena itu tidak ditarget medali. Tapi penting untuk mendapatkan pengalaman, belajar dan menambah jam terbang,” tukas Rima kepada Media Indonesia.
Pelatih tim anggar kursi roda Indonesia, Firman Raflesio mengatakan anak asuhnya terpaut jauh. Menurutnya kejuaraan ini akan menjadi persiapan ke ASEAN Para Games.
“Terpaut jauh, tapi memang ajang anggar kursi roda dunia ini menjadi persiapan untuk ke ASEAN Para Games Thailand dan Asian Para Games Nagoya,” ujar dia.
Dia paparkan, para atlet luar negeri sudah mengenyam banyak pengalaman di kejuaraan dunia. Banyak atlet dari Thailand, Jerman, Spanyol menjadi peraih medali di Paralimpiade Paris. Karena itu wajar kalau Tim Merah Putih tertinghal jauh, dan hanya untuk mencari pengalaman bertanding. Total ada 66 atlet dan 34 ofisial dari 17 negara akan berebut medali di kejuaraan Para Fencing World Cup yang akan berlangsung hingga Kamis meendatang. (H-4)
[OTOMOTIFKU]