
JET tempur Israel melancarkan serangan udara besar-besaran di Kota Gaza selama beberapa hari terakhir. Bahkan intensitas pemboman meningkat pada malam hari hingga berlanjut pada Senin (15/9).
Serangan yang melibatkan bombardir udara dan tembakan artileri ini menyasar kawasan permukiman, yang menurut pengamat tampaknya dimaksudkan untuk memaksa warga sipil mengungsi ke wilayah selatan.
Sumber kesehatan setempat melaporkan bahwa sejak fajar lebih dari 40 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Di Tel al-Hawa, selatan Kota Gaza, pasukan Israel menghancurkan rumah-rumah dengan meledakkan lima kendaraan lapis baja yang dipenuhi bahan peledak.
Serangan serupa juga mengguncang distrik-distrik lain di bagian selatan kota.
Program Pangan Dunia memperingatkan bahwa evakuasi paksa dari Kota Gaza semakin menguras sumber daya keluarga yang sudah terbatas.
Perang yang kini memasuki hari ke-711 ditandai dengan pemboman tanpa henti, penghancuran rumah-rumah, serta serangan terhadap tempat penampungan sementara yang membuat warga sipil kehilangan lokasi perlindungan yang aman.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengonfirmasi bahwa Israel telah meluncurkan operasi militer skala besar di Gaza sebagai bagian dari fase darat Operasi Gideon 2.
Militer Israel juga menyatakan bahwa mereka telah memasuki fase utama operasi darat untuk merebut kendali penuh atas Kota Gaza.
Langkah ini berlangsung setelah komisi penyelidikan Perserikatan Bangsa-Bangsa menyimpulkan bahwa Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina sejak pecahnya perang di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023. (Wafa/I-3)
[OTOMOTIFKU]