
PERDANA Menteri Belgia, Bart De Wever, pada Selasa menyatakan bahwa Belgia siap mendukung penerapan sanksi Uni Eropa terhadap Israel terkait konflik yang terus berlangsung di Gaza.
Ia menegaskan bahwa langkah tersebut merupakan cara yang diperlukan untuk memberi tekanan pada Tel Aviv.
Saat berbicara di parlemen sebelum berangkat ke Majelis Umum PBB, De Wever menegaskan bahwa kesepakatan terbaru pemerintah mengenai Palestina merupakan kompromi terbaik yang memungkinkan.
“Kami memutuskan untuk menekan Israel, jadi kami akan mendukung setiap sanksi yang dapat diusulkan Uni Eropa, setiap sanksi, tanpa diskusi. Kami bahkan telah mengadopsi sanksi di tingkat federal,” ujarnya, dikutip dari media lokal.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa Belgia memiliki pengaruh terbatas dalam percaturan geopolitik global. “Mengatakan bahwa Belgia adalah kekuatan besar yang benar-benar dapat memengaruhi kancah geopolitik atau menyelesaikan masalah di Timur Tengah adalah kebohongan,” tambahnya.
De Wever kembali menekankan dukungannya pada solusi dua negara. “Saya percaya bahwa Palestina memiliki hak atas negara mereka sendiri dan untuk hidup damai serta hidup berdampingan dengan Israel,” katanya.
Prancis bersama sejumlah negara Barat, termasuk Belgia, Inggris, Kanada, dan Australia, berencana mengakui negara Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB pada 8–23 September, bergabung dengan 147 negara yang sudah lebih dulu melakukannya.
Sejak Oktober 2023, militer Israel telah menewaskan hampir 65 ribu warga Palestina di Gaza, mayoritas perempuan dan anak-anak. Serangan tanpa henti itu membuat wilayah kantong tersebut tidak layak huni, serta menimbulkan kelaparan dan penyebaran penyakit. (Ant/I-3)
[OTOMOTIFKU]