
NAZARUDDIN Chaniago adalah ayah dari aktor dan kreator konten terkenal Indonesia, Denny Sumargo. Nama lengkapnya Haji Nazar Chang bin Bandaro, seorang pria asal Sumatera Barat yang memiliki darah suku Koto dari Padang. Meski kehidupannya penuh dengan tantangan, Nazaruddin meninggalkan jejak yang menarik untuk dikenang, terutama sebagai sosok ayah yang berpengaruh dalam kehidupan Denny. Artikel ini akan membahas perjalanan hidup Nazaruddin Chaniago, dari karier militernya hingga hubungannya dengan Denny Sumargo.
Nazaruddin Chaniago lahir di Sumatera Barat dan merupakan keturunan suku Koto, sebuah suku terkenal di Padang. Ia dikenal sebagai Haji Nazar Chang bin Bandaro, yang menunjukkan bahwa ia telah menunaikan ibadah haji, sebuah pencapaian spiritual penting dalam agama Islam. Nazaruddin adalah seorang pribumi beragama Islam, berbeda dengan istri dan anaknya, Meiske Sumargo dan Denny Sumargo, yang menganut agama Katolik. Meski memiliki perbedaan keyakinan, Nazaruddin tetap menjadi bagian penting dalam kisah keluarga Denny.
Karier sebagai Mantan Tentara
Sebelum menjadi ayah Denny Sumargo, Nazaruddin Chaniago dikenal sebagai seorang mantan tentara. Ia memiliki tabungan dari hasil pensiunan militernya, yang pada masanya dianggap cukup besar. Namun, kehidupan finansialnya tidak selalu stabil. Menurut cerita Meiske Sumargo, ibu Denny, kekayaan Nazaruddin banyak habis karena kebiasaan berjudi. Meski begitu, kariernya sebagai tentara menunjukkan dedikasi dan disiplin yang kuat, ciri khas seorang prajurit.
Kehidupan Pribadi dan Pernikahan
Nazaruddin Chaniago menikahi Meiske Sumargo, seorang wanita keturunan Tionghoa dari keluarga kaya di Sulawesi Tengah. Namun, pernikahan mereka tidak mendapat restu dari keluarga Meiske karena perbedaan etnis dan agama. Akibatnya, Meiske kehilangan dukungan finansial dari keluarganya. Sayangnya, pernikahan mereka tidak bertahan lama, dan mereka bercerai saat Denny masih dalam kandungan. Nazaruddin juga diketahui pernah menikah dengan wanita lain sebelum Meiske, dan dari pernikahan tersebut lahir anak yang kemudian membantu menyatukan Denny dengan ayahnya setelah 25 tahun terpisah.
Hubungan dengan Denny Sumargo
Hubungan Nazaruddin Chaniago dengan Denny Sumargo tidaklah dekat. Denny, yang dibesarkan oleh ibunya, Meiske, hanya bertemu ayahnya satu kali saat berusia 24 tahun. Pertemuan itu terjadi atas inisiatif saudara tiri Denny dari pernikahan sebelumnya Nazaruddin. Dalam pertemuan yang singkat itu, Denny memanggil ayahnya dengan sebutan “Om” karena merasa belum memiliki kedekatan emosional. Meski begitu, Nazaruddin meminta maaf atas ketidakhadirannya dalam hidup Denny dan berusaha menjelaskan masa lalunya.
Sayangnya, sehari setelah pertemuan itu, Nazaruddin meninggal dunia pada 30 Juni 2006 di usia 72 tahun. Meski hanya bertemu sekali, Denny menunjukkan penghormatan dengan mendoakan ayahnya sesuai ajaran Islam, seperti mengirimkan surat Al-Fatihah, meskipun dirinya beragama Katolik. Tindakan ini mencerminkan sikap Denny yang penuh toleransi dan penghargaan terhadap warisan ayahnya.
Warisan dan Pengaruh pada Denny Sumargo
Meski tidak hadir secara fisik dalam kehidupan Denny, Nazaruddin Chaniago meninggalkan pengaruh yang cukup besar. Denny sering menyebutkan bahwa pengetahuannya tentang Islam berasal dari ayahnya, termasuk hafalannya terhadap surat-surat pendek Al-Qur’an, seperti Al-Fatihah. Nazaruddin juga menjadi bagian dari cerita hidup Denny yang penuh liku, dari masa kecil yang sulit hingga menjadi public figure sukses seperti sekarang.
Kisah Inspiratif dari Perjalanan Hidup Nazaruddin
Perjalanan hidup Nazaruddin Chaniago penuh dengan pelajaran berharga. Dari kariernya sebagai tentara hingga kehidupan pribadinya yang penuh tantangan, ia menunjukkan bahwa hidup tidak selalu mudah, tetapi setiap langkah meninggalkan jejak. Bagi Denny Sumargo, kehadiran ayahnya, meski singkat, menjadi pengingat akan pentingnya memaafkan dan menghormati akar keluarga, apa pun latar belakangnya.
Kisah Nazaruddin juga mengajarkan tentang toleransi antaragama. Meski berbeda keyakinan dengan anak dan istrinya, ia tetap dihormati dalam keluarga. Denny Sumargo, misalnya, menunjukkan sikap terbuka dengan menghormati ayahnya melalui doa-doa sesuai ajaran Islam, sebuah bukti bahwa cinta dan penghormatan bisa melintasi batas keyakinan.
Mengapa Kisah Nazaruddin Chaniago Menarik?
Kisah Nazaruddin Chaniago menarik karena ia bukan hanya ayah dari seorang selebriti, tetapi juga seorang individu dengan perjalanan hidup yang kompleks. Dari seorang tentara yang berdedikasi hingga seorang ayah yang berusaha menebus masa lalunya, Nazaruddin adalah cerminan dari perjuangan dan pengampunan. Kisahnya juga relevan bagi siapa saja yang ingin memahami dinamika keluarga dengan latar belakang budaya dan agama yang berbeda.
Kesimpulan
Nazaruddin Chaniago adalah sosok yang penuh warna dalam kehidupan Denny Sumargo. Meski hubungan mereka tidak erat, pengaruhnya tetap terasa melalui nilai-nilai yang ditinggalkan. Dari karier militernya hingga perjuangan pribadinya, kisah Nazaruddin menginspirasi kita untuk menghargai perjalanan hidup seseorang, apa pun liku-likunya. Bagi penggemar Denny Sumargo, memahami sosok ayahnya memberikan wawasan lebih dalam tentang perjalanan hidup sang aktor dan kreator konten yang kini sukses di Indonesia.
[OTOMOTIFKU]