Ini 4 Tanda Masalah Jantung yang Kerap Disepelekan

Ini 4 Tanda Masalah Jantung yang Kerap Disepelekan
Ilustrasi(Freepik)

MESKIPUN penyakit jantung sering dianggap sebagai kondisi yang tiba-tiba atau hanya menyerang lansia, jantung sebenarnya sering kali memberikan sinyal peringatan dini. 

Namun, dalam kesibukan sehari-hari, kita cenderung mengabaikan kelelahan atau ketidaknyamanan kecil yang bisa menjadi petunjuk penting bahwa jantung kita butuh perhatian.

Menjelang Hari Jantung Sedunia pada 29 September, Oliver Guttmann, seorang konsultan kardiolog di HCA Healthcare UK, memaparkan empat tanda tersembunyi yang mungkin mengindikasikan masalah jantung.

1. Nyeri atau Rasa Tidak Nyaman di Dada

Nyeri dada adalah gejala paling umum, tetapi sering kali tidak terasa seperti rasa sakit “menusuk” dramatis yang biasa digambarkan dalam film. 

Menurut Guttmann, nyeri dada bisa terasa samar, membingungkan, atau datang sesekali.

Rasa sakit ini biasanya digambarkan sebagai tekanan, rasa berat, atau sesak di dada, seperti ada “pita yang meremas dada.” Terkadang, bisa juga terasa seperti sensasi terbakar yang mirip mulas atau gangguan pencernaan. Rasa sakit ini bisa menjalar ke lengan (terutama kiri), bahu, leher, rahang, atau punggung.

Contohnya, Anda mungkin merasakan sensasi terjepit saat terburu-buru mengejar kereta, yang kemudian mereda setelah Anda duduk, atau nyeri tumpul saat menaiki tangga di kantor.

Gejala ini bisa mengindikasikan angina, yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke jantung. Angina adalah tanda penyakit arteri koroner yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung jika tidak ditangani.

2. Sesak Napas

Sedikit sesak napas setelah olahraga berat adalah hal normal. Namun, jika Anda merasa sesak saat melakukan aktivitas rutin, ini bisa menjadi tanda bahwa jantung Anda kesulitan memompa darah secara efisien.

Waspadai tanda-tanda berikut:

  • Merasa tidak bisa menarik napas dalam-dalam saat duduk diam.
  • Membutuhkan bantal ekstra untuk tidur nyenyak di malam hari.
  • Tiba-tiba terbangun terengah-engah, kadang disertai batuk atau mengi.

Guttmann juga menyarankan untuk memperhatikan sesak napas yang memburuk dari hari ke hari atau membatasi aktivitas sederhana, seperti:

  • Sulit menaiki satu anak tangga yang dulu mudah.
  • Merasa kehabisan napas saat berjalan membawa cucian.
  • Terengah-engah saat membungkuk untuk mengikat tali sepatu.

Kondisi ini dapat terjadi ketika cairan kembali ke paru-paru, yang sering dikaitkan dengan gagal jantung. Deteksi dini gejala, bahkan yang ringan, sangat penting untuk mencegah komplikasi serius.

3. Kelelahan atau Kelemahan

Setiap orang pasti pernah merasa lelah, tetapi kelelahan yang berhubungan dengan jantung bersifat terus-menerus, ekstrem, dan tidak hilang dengan istirahat.

Perhatikan jika Anda:

  • Merasa lelah setelah pekerjaan rumah tangga ringan, seperti menyedot debu atau mencuci piring.
  • Perlu tidur siang lebih sering.
  • Merasa tiba-tiba lemah, sehingga sulit melakukan tugas rutin seperti membawa belanjaan.
  • Sulit berkonsentrasi karena energi rendah.

Dalam kehidupan sehari-hari, ini bisa berarti Anda merasa sangat terkuras setelah berjalan dari mobil ke toko, atau tidak bisa menyelesaikan rutinitas olahraga normal tanpa kelelahan ekstrem. 

Kondisi ini bisa terjadi karena jantung tidak memompa cukup darah kaya oksigen ke otot dan organ. Khususnya pada wanita, kelelahan yang tidak biasa sering menjadi salah satu tanda awal penyakit jantung, bahkan tanpa gejala nyeri dada klasik.

4. Detak Jantung tidak Teratur

Detak jantung tidak selalu harus teratur, tetapi palpitasi atau ketidakaturan yang sering terjadi tidak boleh diabaikan. Waspadai sensasi “berdebar” atau “meloncat” di dada, serta detak jantung yang tiba-tiba berpacu bahkan saat istirahat.

Perhatikan juga episode detak jantung yang tiba-tiba “berdegup” atau “berdebar” yang berlangsung beberapa detik hingga menit, dan bisa terjadi beberapa kali sehari. 

Contohnya, Anda mungkin merasakan sensasi berdebar saat sedang membaca atau duduk tenang, atau detak jantung yang terlewat yang menyebabkan pusing sesaat.

Gejala-gejala ini bisa mengindikasikan aritmia, seperti fibrilasi atrium, yang dapat meningkatkan risiko stroke dan gagal jantung. Meskipun beberapa kelainan tidak berbahaya, episode yang persisten atau parah harus dievaluasi dengan EKG atau tes pemantauan jantung lainnya.

Pemeriksaan rutin, pengaturan gaya hidup, dan kewaspadaan terhadap gejala-gejala ringan adalah kunci untuk menjaga kesehatan jantung. Mendeteksi dan menangani masalah jantung sejak dini dapat menyelamatkan nyawa. (The Independent/Z-1)

[OTOMOTIFKU]