
INDUSTRI perfilman Indonesia kembali kedatangan karya baru yang siap mewarnai layar lebar. Film “Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih” yang disutradarai Benni Setiawan menghadirkan kisah romansa penuh dilema, dengan alur cerita yang dekat dengan keseharian masyarakat.
Lebih dari sekadar hiburan, film ini disebut mampu menjadi refleksi tentang bagaimana setiap orang harus berhadapan dengan pilihan hidup.
Eksekutif produksi film ini Jenderal TNI (Purn.) Dr. Moeldoko menyampaikan harapannya agar kehadiran Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih menjadi bukti bahwa nasib film Indonesia bisa semakin bersinar di layar perfilman.
Ia menilai, sisi ide cerita yang ditawarkan sangat kontekstual dengan situasi saat ini, sehingga mampu membuat penonton merasa dekat dengan pengalaman tokohnya.
“Karena situasi (dalam film) ini berjalan di seluruh kehidupan kita. Baik itu anak-anak muda yang selalu galau, berikutnya juga orang dewasa yang penuh dilema. Berikutnya orang tua juga harus belajar dari film ini. FIlm ini mengajarkan pilihan dan hidup harus memilih. Dan harapan saya, semakin banyak yang menonton, masyarakat Indonesia akan semakin sehat (tentang) bagaimana membuat pilihan yang terbaik,” ujarnya dalam acara Press Conference di Epicentrum XXI pada Rabu (17/9).
Harapan sekaligus pernyataan ini mempertegas pandangan bahwa film Indonesia tidak lagi hanya berfungsi sebagai sarana hiburan semata. Namun, bisa lebih dari itu.
Film bisa menjadi ruang edukasi bagi penontonnya. Dengan mengangkat cerita yang relevan, film mampu menyentuh sisi psikologis dan mendorong audiens untuk melakukan refleksi diri.
Cerita Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih sendiri berpusat pada pasangan muda, Alfa (Mikha Tambayong) dan Darian (Kevin Ardilova) yang harus menghadapi konsekuensi dari keputusan mereka dalam berumah tangga.
Setelah perpisahan, jalan menuju rujuk ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Kehadiran pihak ketiga dan peraturan yang mengikat justru membuat keduanya terjebak dalam dilema panjang.
Dari titik inilah, pembuat film mencoba menunjukkan bahwa setiap keputusan membawa konsekuensi yang harus dipertanggungjawabkan.
Selain dibintangi Mikha Tambayong dan Kevin Ardilova, film ini juga menghadirkan Tissa Biani, Ibrahim Risyad, Cut Mini, Dewi Gita, hingga Tike Priatnakusumah.
Kehadiran deretan aktor lintas generasi tersebut menjadi nilai tambah, sekaligus memperlihatkan keseriusan produksi dalam menghadirkan film berkualitas.
Film bergenre drama komedi romantis ini akan siap menemani para penonton dengan penayangan perdana mulai 25 September 2025 di seluruh bioskop Indonesia.
[OTOMOTIFKU]