
MENJAGA kesehatan jantung bagi laki-laki dan perempuan memiliki pendekatan yang berbeda, khususnya seiring dengan bertambahnya usia. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh faktor biologis, terutama perubahan hormon pada perempuan selama masa menopause.
Dilansir dari laporan Medical News Today, penelitian yang dilakukan pada lebih dari 48.000 peserta antara Juli 2015 hingga September 2023 menunjukkan bahwa perempuan memiliki respons lebih baik terhadap penggunaan sistem kesehatan digital kombinasi aplikasi kesehatan dengan monitor tekanan darah Bluetooth dibandingkan laki-laki.
Sistem ini memungkinkan pemantauan tekanan darah, detak jantung, kadar kolesterol, hingga kepatuhan minum obat, sekaligus memberikan panduan gaya hidup yang dipersonalisasi.
Bagi perempuan, masa perimenopause dan menopause menjadi titik kritis karena penurunan hormon estrogen. Estrogen diketahui berperan melindungi pembuluh darah dan jantung. Saat kadarnya menurun, risiko peningkatan tekanan darah dan penyakit kardiovaskular ikut meningkat. Hal ini menyebabkan kemungkinan serangan jantung pada perempuan pascamenopause mendekati risiko pada laki-laki.
Peneliti menemukan bahwa perempuan lebih konsisten dalam menggunakan teknologi kesehatan digital, sehingga hasil pengelolaan tekanan darah lebih baik.
Selain itu, faktor biologis membuat tubuh perempuan merespons intervensi dengan cara berbeda dibandingkan laki-laki.
Sementara itu, laki-laki tetap menunjukkan risiko tinggi penyakit jantung, namun pendekatan berbasis digital tidak memberikan peningkatan sebesar yang dialami perempuan.
Pemahaman bahwa laki-laki dan perempuan memiliki kebutuhan berbeda dalam perawatan jantung menjadi kunci untuk mencegah penyakit kardiovaskular di masa depan.
Deteksi dini, penggunaan teknologi digital, dan intervensi medis yang tepat dapat membantu menurunkan angka risiko penyakit jantung pada kedua jenis kelamin. (Z-1)
[OTOMOTIFKU]