Armada Sumud Maghreb Berlayar ke Gaza

Armada Sumud Maghreb Berlayar ke Gaza
Ilustrasi Palestina.(Anadolu)

ARMADA Sumud Maghreb pada Rabu (17/9) malam mengumumkan bahwa kapal ke-13 dari total 23 kapal telah meninggalkan Tunisia menuju Jalur Gaza. Langkah ini menjadi bagian dari Armada Sumud Global yang berupaya menerobos blokade Israel yang telah menjerat wilayah tersebut selama 18 tahun terakhir.

Dalam sebuah video yang diunggah ke platform media sosial Facebook, pihak armada menyebut kapal itu berangkat dari pelabuhan Gammarth, di utara ibu kota Tunisia, menuju Gaza.

Dukungan dari Tunisia

Sebelumnya, anggota Armada Sumud Maghreb, Jawaher Shanna, mengatakan kepada Anadolu bahwa 12 kapal sudah lebih dulu berlayar, sementara satu kapal lagi bersiap lepas jangkar pada hari yang sama.

Puluhan warga Tunisia turut berkumpul di pelabuhan untuk mengiringi keberangkatan. Mereka meneriakkan slogan-slogan dukungan seperti Gaza, simbol martabat, Dengan jiwa dan darah kami, kami berkorban untukmu Palestina hingga seruan Bebaskan Palestina, Zionis minggir.

Kapal Internasional Bergabung

Armada Global Sumud melalui media sosial X menyatakan enam kapal lain yang membawa 26 warga Yunani dan 20 aktivis internasional telah berlayar dari Syros, Yunani. Kapal-kapal ini dijadwalkan bergabung dengan armada solidaritas menuju Gaza.

Pada Selasa, Komite Internasional untuk Mematahkan Pengepungan Israel di Gaza mengonfirmasi bahwa seluruh kapal akan bertemu di dekat Malta sebelum bersama-sama melanjutkan perjalanan menuju pantai Gaza.

Konvoi Kemanusiaan Terbesar

Konvoi kali ini disebut sebagai yang terbesar dalam sejarah, dengan tujuan menantang blokade serta mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza. Warga di wilayah tersebut kini menghadapi kelaparan akut akibat penutupan semua jalur penyeberangan oleh Israel selama berbulan-bulan.

Sejak Oktober 2023, tentara Israel telah menewaskan lebih dari 65.000 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak. Serangan udara yang terus berlanjut membuat Gaza nyaris tak layak huni, memperparah krisis pangan dan penyebaran penyakit. (Fer/I-1)

[OTOMOTIFKU]