
SEBUAH acara edukatif bertajuk Healing Your Finance, Healing Your Mind digelar di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Manado pada Rabu (17/9). Acara ini digelar oleh PinjamDuit berkolaborasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam upaya memperkuat literasi dan inklusi keuangan di kalangan generasi muda
Acara tersebut menjadi wujud nyata PinjamDuit untuk terus hadir di tengah masyarakat dan memberikan edukasi keuangan yang relevan, mudah dipahami, dan menyenangkan, terutama bagi mahasiswa yang sedang berada pada tahap awal perjalanan finansial mereka.
Acara yang digelar di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unsrat tersebut mendapat sambutan hangat dari pihak kampus.
Dekan FEB Unsrat Victor PK Lengkong menyampaikan apresiasinya atas inisiatif PinjamDuit dalam menghadirkan edukasi keuangan yang dikemas dengan pendekatan segar dan dekat dengan keseharian mahasiswa.
Victor menekankan bahwa literasi keuangan merupakan keterampilan dasar yang perlu dimiliki generasi muda agar mampu membuat keputusan finansial yang bijak di masa depan.
Acara ini secara resmi dibuka oleh Wakil Dekan FEB Unsrat Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Willem JF Alfa Tumbuan, yang dalam sambutannya mengungkapkan harapan agar para mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mulai mengatur keuangan mereka sejak dini.
Selama berlangsungnya acara, sebanyak 180 mahasiswa dan masyarakat umum tampak antusias mengikuti berbagai rangkaian kegiatan yang telah disiapkan.
Suasana penuh semangat sudah terlihat sejak pagi, saat para peserta antusias menghadiri seminar literasi keuangan.
Para peserta dengan antusias memperhatikan dan mengajukan pertanyaan langsung kepada Vivi Linda, selaku Commercial and Relation Manager PinjamDuit.
Dalam sesi tersebut, ia menjelaskan pentingnya menjaga kesehatan finansial agar setiap individu dapat mencapai kondisi keuangan yang aman dan stabil.
Ia juga memaparkan perkembangan industri fintech di Indonesia, mengenalkan konsep bisnis P2P Lending, serta menjelaskan secara rinci skema pengajuan pinjaman di PinjamDuit.
Selain itu, ia menekankan pentingnya memilih platform fintech yang legal untuk melindungi data pengguna, sekaligus mengingatkan peserta mengenai berbagai risiko yang dapat timbul dari penggunaan fintech ilegal.
Acara ini juga menghadirkan pembicara dari OJK, yaitu Svadev Mahasagara selaku Asisten Manajer Divisi PEPK & LMS OJK SulutGoMalut, yang memaparkan materi tentang pentingnya literasi keuangan.
Dalam pemaparannya, ia menjelaskan cara membedakan pinjaman daring legal dan ilegal, menghindari berbagai aktivitas keuangan yang melanggar hukum, serta memberikan tips pengelolaan dan perencanaan keuangan yang bijak.
Sementara itu, Johan Tumiwa, selaku akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsrat, turut menekankan pentingnya literasi keuangan, terutama karena masih banyak masyarakat, khususnya Gen Z di Indonesia, yang belum memiliki atau bahkan belum mulai menyiapkan dana darurat.
Dia juga membagikan berbagai tips dan strategi, seperti mengelola uang secara bijak, memprioritaskan kebutuhan dibandingkan keinginan, serta membangun kebiasaan keuangan yang sehat sejak dini.
Tidak hanya itu, acara ini juga menghadirkan sesi talkshow interaktif yang membahas dasar-dasar perencanaan keuangan pribadi, mulai dari cara membuat anggaran, mengelola pengeluaran, hingga membangun kebiasaan menabung yang konsisten.
Workshop ini dirancang dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, sehingga para mahasiswa dapat langsung mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Suasana keakraban terlihat jelas saat para peserta berdiskusi dan saling berbagi pengalaman finansial mereka masing-masing.
Rangkaian acara semakin menarik dengan diadakannya seminar literasi keuangan yang menghadirkan pembicara inspiratif yang membagikan cerita nyata tentang pentingnya kesadaran finansial dalam menjaga kesehatan mental.
Dalam sesi ini, peserta diajak untuk memahami bahwa tekanan finansial yang tidak dikelola dengan baik dapat menjadi salah satu pemicu stres dan kecemasan. Sebaliknya, ketika seseorang mampu merencanakan dan mengelola keuangan dengan bijak, maka rasa aman dan tenang dalam hidup juga akan meningkat. Pesan utama yang ingin disampaikan adalah bahwa kesehatan finansial dan kesehatan mental saling berkaitan erat dengan cara kita mengelola uang untuk menjaga kondisi mental kita.
Sebagai penutup, suasana menjadi semakin hidup dengan digelarnya kuis literasi keuangan yang menguji pengetahuan para peserta tentang berbagai konsep dasar keuangan.
Kuis ini tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga memperkuat kembali pemahaman peserta tentang materi yang telah dibahas sebelumnya. Riuh tepuk tangan dan tawa peserta yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar menciptakan atmosfer yang hangat dan penuh semangat hingga acara berakhir. (Z-1)
[OTOMOTIFKU]