Bojan Hodak Puji Anak Asuh Meski Persib Kehilangan Kemenangan di Menit Akhir

Bojan Hodak Puji Anak Asuh Meski Persib Kehilangan Kemenangan di Menit Akhir
Pelatih Persib Bandung Bojan Hodak.(Dok. Persib Bandung)

PERSIB Bandung harus rela berbagi angka 1-1 dengan tamunya, Lion City Sailors asal Singapura, dalam laga perdana Grup G AFC Champions League Two 2025 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kamis (18/9) malam.

Maung Bandung sempat memimpin lewat gol Saddil Ramdani pada menit ke-47. Namun kemenangan yang sudah di depan mata buyar setelah Lennart Thy mencetak gol penyeimbang di menit ke-92.

Hodak Sebut Performa Terbaik Tiga Tahun Terakhir

Meski hanya meraih satu poin, pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak tetap memberikan apresiasi besar kepada anak asuhnya. Pelatih berusia 53 tahun itu bahkan menilai laga tersebut sebagai penampilan terbaik timnya dalam tiga tahun terakhir.

“Sejujurnya, ini adalah permainan terbaik kami dalam tiga tahun terakhir saat bermain di sini. Selama 80 menit, kami tampil fantastis. Kami tidak memberikan mereka peluang sama sekali,” kata Hodak usai laga.

Namun, ia tak menutupi kekecewaan karena satu kesalahan kecil membuat kemenangan Persib hilang di ujung laga.

“Sayangnya, kami tidak bisa mencetak gol kedua. Ketika bermain di level seperti ini, Anda harus bisa menyelesaikan pertandingan dengan gol penentu. Kami tidak melakukannya, dan ketika konsentrasi menurun, kesalahan bisa terjadi. Dan itu yang terjadi,” tambah Pelatih Terbaik Liga 1 musim 2024-2025.

Tantangan Berbeda di Liga Champions

Hodak menyebut hasil imbang ini tetap menjadi catatan positif. Ia menilai permainan Persib menunjukkan peningkatan signifikan, terlebih saat menghadapi lawan dengan level di atas kompetisi domestik.

“Ini level yang berbeda dibandingkan dengan Liga Indonesia. Musim lalu mereka bermain di final. Tapi, selama 80 menit, kami tampil dominan. Jadi bagi saya, ini pertandingan yang sangat bagus,” ucapnya.

“Tidak akan pernah puas ketika sudah unggul dan kebobolan di menit akhir. Jika bicara soal performa tim, saya senang. Itu menunjukkan kami berada di jalur yang benar,” lanjutnya.

Kurang Pengalaman di Momen Krusial

Meski puas dengan permainan, Hodak menyoroti kurangnya pengalaman pemain dalam mengontrol tempo pertandingan di momen-momen krusial.

“Dalam 10 menit terakhir, kami tidak cukup berpengalaman untuk menutup pertandingan. Kami punya peluang mencetak gol kedua, dan itu yang harus diperbaiki. Selain itu, kami juga harus lebih pintar dalam men-delay bola,” jelasnya.

Mengenai kebiasaan tim kebobolan di menit akhir seperti musim lalu, Hodak menegaskan bahwa situasi di ajang kontinental memang berbeda.

“Ini level yang berbeda. Lawan tidak memberi ruang atau waktu seperti di liga. Kedua tim sangat rapi dan padat. Mungkin di akhir laga kami terlalu dalam bertahan, memberi ruang di kotak penalti, dan itu jadi celah bagi lawan,” pungkasnya. (H-3)

 

[OTOMOTIFKU]