UI-Palestine Center Kaji Konsep Perjuangan Kemerdekaan Palestina

UI-Palestine Center Kaji Konsep Perjuangan Kemerdekaan Palestina
Ilustrasi(MI/INDRASTUTI)

UNIVERSITAS Indonesia (UI) melakukan soft launching lembaga UI-Palestine Center untuk mengadvokasi perjuangan warga Palestina dengan melakukan berbagai kajian. Upaya ini menjadi bagian dari advokasi menuju kemerdekaan Palestina maupun isu-isu penting terkait perjuangan tersebut.

“Berdirinya UI-Palestine Center menunjukkan UI tidak hanya mendukung dengan lisan, tetapi juga melalui tindakan dan aktivitas konkret,” ujar Rektor UI Heri Hermansyah usai soft launching UI-Palestine Center di Kampus UI Depok, Jumat (19/9)

UI-Palestine Center akan dikelola oleh UI Students for Justice in Palestine (UI SJP) bersama para dosen yang menekuni bidang kajian Timur Tengah, geopolitik, geoekonomi, dan bidang-bidang yang relevan.

Lembaga ini akan menjadi wadah untuk mengorkestrasi berbagai kegiatan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta kajian lainnya.

“Termasuk problem solving isu-isu strategis terkait Palestina dari berbagai ahli, baik yang ada di UI maupun di luar UI, baik nasional maupun internasional,” ungkapnya.

Nantinya, hasil kajian akan didiseminasi dalam bentuk publikasi ilmiah maupun seminar dengan menghadirkan berbagai ahli. Rekomendasi dari luaran akan disampaikan kepada para pemangku kepentingan apabila ada isu-isu yang perlu diperdalam.

“Sementara, pendanaannya berasal dari dua sumber, yakni dari dalam maupun luar kampus. Kami ingin pendanaan infrastruktur dan pengelolaan bisa didukung dengan baik,” ujar Heri.

Selain mendirikan UI-Palestine Center, komitmen UI dalam mendukung Palestina Merdeka juga diwujudkan melalui pemberian beasiswa kepada mahasiswa asal Palestina yang menempuh pendidikan di UI. Tahun ini, tercatat ada tiga mahasiswa asal Palestina yang belajar di Program Pendidikan Spesialis, Fakultas Kedokteran UI.

Dalam acara soft launching yang digelar hybrid tersebut, sebanyak 800 lebih guru besar dari berbagai kampus di Indonesia juga memberikan Pernyataan Sikap Mendukung Kebijakan Luar Negeri Indonesia untuk Palestina Merdeka.

Sikap tersebut, menurut Heri, dapat menjadi simpul kegiatan advokasi perjuangan Bangsa Palestina di Indonesia.

“Kita lihat hari ini UI tidak sendirian, tetapi UI bersama Forum Guru Besar Indonesia yang berasal dari lintas universitas,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa UI sangat terbuka untuk menampung berbagai masukan, melibatkan personel, serta menyelenggarakan kegiatan kolaborasi antaruniversitas.

Pada kesempata yang sama, peneliti BRIN Prof Siti Zuhro turut angkat suara mengenai langkah pendirian lembaga ini. “Apa yang terjadi di Palestina itu kan sangat mengusik rasa kemanusiaan kita. Maka para guru besar dari lintas bidang interdisipliner dari berbagai kampus, berbagai latar belakang bersatu untuk mendukung kemerdekaan Palestina,” kata dia.

Menurut Siti Zuhro, tragedi kemanusiaan di Palestina mengundang atensi dan empati tinggi dari seluruh dunia. “Jangankan kita Indonesia yang sesama muslim, bahkan negara-negara Eropa yang tidak seagama pun sangat concern dengan ini,” tambahnya. 

“Menurut saya ini momen yang pas, Israel itu memang harus disorot dan dikritik secara tajam oleh dunia. Jadi tidak parsial per negara atau kawasan. Tekanan ini harus digalang menjadi satu kesatuan dengan  komunitas internasional,” pungkasnya. (H-2)

 

[OTOMOTIFKU]