ATREIDES Ungkap Misteri Orbit Miring dan Hilangnya Neptunus Panas

ATREIDES Ungkap Misteri Orbit Miring dan Hilangnya Neptunus Panas
Orbit miring.(NASA)

Astronom meluncurkan program penelitian ATREIDES untuk meneliti fenomena “Gurun Neptunus”, sebuah wilayah kosmik misterius yang hampir kosong dari planet bermassa 10-20 kali Bumi di orbit dekat bintang induknya. Planet-planet langka ini dikenal sebagai Neptunus Panas.

Program ini berbeda dari gurun di planet fiksi Arrakis milik Paul Atreides dalam novel Dune. “Gurun” di ruang angkasa ini justru menggambarkan absennya planet yang seharusnya mungkin terbentuk, namun tidak ditemukan.

Studi Eksoplanet di Sistem TOI-421

Target awal penelitian ATREIDES adalah sistem bintang TOI-421 yang berjarak sekitar 244 tahun cahaya dari Bumi. Sistem ini dihuni oleh bintang katai oranye (tipe-K) dengan dua eksoplanet:

  • TOI-421 b → sub-Neptunus panas, massa ≈ 7 Bumi, orbit hanya 6% jarak Bumi–Matahari.
  • TOI-421 c → Neptunus panas bermassa ≈ 14 Bumi, orbit 12% jarak Bumi–Matahari, terletak di area peralihan antara gurun dan “sabana Neptunus.”

Penelitian menemukan orbit kedua planet ini tidak sejajar, tanda bahwa sistem ini memiliki sejarah evolusi yang kacau. Fenomena orbit miring ini bisa menjelaskan kelangkaan Neptunus Panas di galaksi.

“Kerumitan lanskap eksoplanet Neptunus memberikan jendela unik untuk memahami proses pembentukan sistem keplanetan,” ujar Vincent Bourrier, peneliti utama ATREIDES dari University of Geneva (UNIGE).

Gurun, Sabana, dan Punggungan Neptunus

Dalam dekade terakhir, pemetaan eksoplanet mengungkap lanskap yang lebih kompleks:

  • Gurun Neptunus → wilayah dekat bintang yang hampir kosong dari Neptunus panas.
  • Sabana Neptunus → daerah lebih jauh, lebih banyak dihuni planet mirip Neptunus.
  • Punggungan Neptunus (Neptunian Ridge) → wilayah transisi yang justru memiliki lebih banyak planet.

Fenomena ini diperkirakan terjadi akibat migrasi planet dari lokasi awal pembentukan menuju orbit saat ini. Ada dua skenario utama:

  • Migrasi tenang melalui piringan gas dan debu → orbit sejajar dengan ekuator bintang.
  • Migrasi kacau (high-eccentricity migration) → menghasilkan orbit miring atau condong drastis.
  • Keselarasan orbit planet dengan bidang ekuator bintang menjadi kunci untuk menguji hipotesis ini.

Pentingnya Program ATREIDES

Meski penelitian masih berlangsung, hasil awal ATREIDES menunjukkan bahwa orbit miring di TOI-421 dapat menjadi petunjuk mengapa Neptunus Panas jarang ditemukan.

Bourrier menambahkan:

“Pemahaman mekanisme yang membentuk gurun, sabana, dan punggungan Neptunus akan memperluas wawasan kita tentang pembentukan planet. Namun, alam semesta jelas masih menyimpan kejutan yang bisa memaksa kita mengubah teori yang ada.”  (Space.com/Z-10)

 

[OTOMOTIFKU]