Universitas Pandanaran Terapkan Teknologi Tepat Guna Bagi Perajin Bambu

Universitas Pandanaran Terapkan Teknologi Tepat Guna Bagi Perajin Bambu
Ilustrasi(Dok Universitas Pandanaran )

UNIVERSITAS Pandanaran melalui Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) melaksanakan kegiatan Pendampingan Penerapan Teknologi Tepat Guna Bagi Perajin Bambu Gunungpati Semarang. Kegiatan itu terdiri dari pelatihan penggunaan alat pembelah bambu, alat potong bambu, cara perawatan, dan petunjuk keselamatan kerja.

Selain itu, juga memberikan mesin pembelah bambu bertenaga mesin bensin dan alat potong bambu. Pada kegiatan tersebut sebagai mitra adalah Kelompok Pengrajin Bambu ARIMBI yang berlokasi di RT 01, RW 03, Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang.

Kegiatan itu merupakan bagian dari rangkaian program skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat hibah pengabdian yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun anggaran 2025.

Kegiatan itu merupakan bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam mendukung pemberdayaan masyarakat serta peningkatan keterampilan dan produktivitas pelaku usaha lokal.

Narasumber utama dalam kegiatan itu adalah Puji Basuki, selaku Ketua Pengabdian kepada Masyarakat. Dalam pelatihan tersebut, para pengrajin bambu mendapatkan pembekalan terkait teknik penggunaan mesin pembelah dan mesin pemotong yang aman dan efektif.

Perawatan dan perbaikan dasar mesin agar umur pakai alat lebih panjang serta praktik langsung pembelahan dan pemotongan menggunakan alat yang diberikan.

Selain pelatihan, tim PKM juga memberikan bantuan berupa sebuah mesin pembelah dan sebuah mesin pemotong untuk mendukung proses produksi kelompok pengrajin ARIMBI. Dengan adanya peralatan tersebut, diharapkan kualitas dan kapasitas produksi dapat meningkat, sehingga produk bambu memiliki daya saing lebih tinggi di pasaran.

Puji Basuki, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kepedulian perguruan tinggi dalam mendukung kemandirian ekonomi masyarakat.

“Kami berharap dalam pelatihan ini tidak hanya menambah pengetahuan, tetapi juga meningkatkan keterampilan teknis pengrajin bambu. Dengan adanya alat mesin pemotong bambu, proses produksi akan lebih cepat, efisien, dan menghasilkan produk dengan kualitas yang lebih baik,” ungkapnya.

Sambutan positif ditunjukka. dari anggota kelompok ARIMBI. Para perajin merasa terbantu dengan adanya transfer ilmu sekaligus bantuan alat yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Universitas Pandanaran berkomitmen untuk terus bersinergi dengan masyarakat, khususnya dalam bidang pemberdayaan ekonomi berbasis potensi lokal.(HT/E-4)

[OTOMOTIFKU]