Hilirisasi Gambir Jadi Senjata Baru Ekonomi Pesisir Selatan

Hilirisasi Gambir Jadi Senjata Baru Ekonomi Pesisir Selatan
Kerja sama hilirisasi gambir antara Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan dengan universitas(MI)

WAKIL Bupati Pesisir Selatan, Risnaldi Ibrahim, menaruh harapan besar pada pengembangan hilirisasi gambir yang kini masuk dalam prioritas nasional. Menurutnya, langkah strategis ini bukan sekadar upaya menambah nilai tambah komoditas, tetapi juga pintu masuk untuk memperkuat perekonomian daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Optimisme itu ia sampaikan usai menghadiri rapat terbatas bersama Menteri Pertanian di Padang, yang secara khusus membahas arah pengembangan gambir di Sumatra Barat.

“Dalam rapat terbatas itu, kami membahas potensi gambir di Sumbar. Ada dua daerah penghasil utama: Kabupaten Lima Puluh Kota dengan luas sekitar 17.000 hektare, dan Pesisir Selatan sekitar 10.000 hektare. Kalau dikelola dari hulu hingga hilir dengan strategi yang tepat, nilai ekonominya bisa mencapai Rp5.000 triliun,” kata Risnaldi, Minggu (21/9).

Namun, ia mengingatkan bahwa pengembangan gambir harus berjalan beriringan dengan pelestarian lingkungan. “Jaga hutan kita, karena peluang ekonomi ada di sana,” ucapnya.

Risnaldi menilai hilirisasi akan membuka peluang besar bagi Pesisir Selatan untuk memiliki pabrik pengolahan sendiri. Dengan begitu, ekspor gambir tidak lagi terbatas pada bahan mentah ke India atau Pakistan, melainkan produk bernilai tambah yang lebih kompetitif.

“Dengan hilirisasi, nilai tambah komoditas meningkat, kesejahteraan masyarakat naik, dan ekonomi daerah lebih kuat,” ujarnya.

Saat ini, pembangunan pabrik pertama tengah dimulai di Kabupaten Lima Puluh Kota. Pesisir Selatan, kata Risnaldi, siap menyusul. “InsyaAllah, Pesisir Selatan akan segera memiliki pabrik hilirisasi, sehingga seluruh rantai nilai, dari produksi hingga produk jadi bisa terakomodasi di daerah kita.”

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, memberikan dukungan penuh pemerintah pusat. Dalam kuliah umum di Universitas Andalas, Selasa (16/9), ia menyebutkan bahwa Kementan telah menyiapkan anggaran khusus pembangunan pabrik pengolahan gambir di Sumbar.

“Kita akan dirikan pabrik di Sumbar, anggarannya sudah tersedia. Jika penelitian dari Unand berjalan baik, pabrik itu akan segera dibangun. Kami serius menangani ini dan akan berdiskusi dengan kepala daerah penghasil gambir untuk memastikan dukungan penuh,” kata Mentan.

Ia menambahkan, hilirisasi gambir merupakan arahan langsung Presiden Prabowo Subianto untuk mendorong komoditas unggulan pertanian Indonesia naik kelas dan berdaya saing di pasar global. Hilirisasi gambir di Pesisir Selatan diharapkan mampu mendorong lahirnya kolaborasi lintas sektor. Kerja sama dengan akademisi, khususnya Universitas Andalas, dipandang penting untuk menciptakan produk inovatif yang bernilai tinggi sekaligus membuka pasar baru, baik di dalam maupun luar negeri.

“Dengan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, akademisi, dan petani, potensi Pesisir Selatan sebagai salah satu sentra gambir nasional bisa dimaksimalkan secara berkelanjutan,” tutur Risnaldi.(M-2)

[OTOMOTIFKU]