
KASUS demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada 2025 hingga minggu ke-37 tercatat 455 kasus dengan tiga kematian. Kondisi ini jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya turun signifikan.
“Perlu diketahui, bahwa kasus DBD di Klaten pada periode yang sama tahun 2024 mencapai 1.101 kasus dan 31 orang meninggal. Kondisi ini menunjukkan kasus DBD tahun ini turun signifikan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Klaten, Anggit Budiarto.
Saat dikonfirmasi Media Indonesia, Minggu (21/9), ia menjelaskan penurunan kasus DBD di Klaten 2025 berkat kesadaran masyarakat yang meningkat dalam upaya pencegahan, seperti gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Selain gerakan serentak PSN, penurunan kasus DBD terjadi juga tidak lepas dari peran aktif juru pemantau jentik nyamuk (jumantik) di desa/kelurahan. Peran jumantik untuk antisipasi dan pencegahan DBD penting, karena itu perlu kita dukung.
“Untuk antisipasi dan pencegahan DBD, PSN yang dilakukan secara serentak merupakan langkah dan upaya yang paling efektif. Pun, dapat dipastikan dengan PSN jentik nyamuk pembawa virus dengue itu dapat dipatikan akan mati,” ungkap Anggit.
Meski kasus DBD dan kematian di Klaten tahun ini menunjukkan tren penurunan yang siginifikan, warga masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap penyebaran penyakit demam berdarah dengan menjaga kebersihan lingkungan.
“Kami ingatkan, bahwa PSN dan jumantik menjadi kunci untuk pencegahan DBD. Karena itu, masyarakat diminta agar semangat gotong royong dalam pemberantasan nyamuk demam berdarah dapat ditingkatkan,” pesan Kepala Dinas Kesehatan Klaten. (H-2)
[OTOMOTIFKU]