Tanah Longsor Terjadi di Dua Kecamatan Wilayah Wonosobo

Tanah Longsor Terjadi di Dua Kecamatan Wilayah Wonosobo
Penanganan tanah longsor(Dok: BPBD Wonosobo)

HUJAN deras dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan bencana tanah longsor di dua lokasi, wilayah Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonosobo, Sumekto Hendro, menjelaskan kedua lokasi tanah longsor adalah Dusun Lamuk di Desa Kalidesel wilayah Kecamatan Watumalang, dan Dusun Kumejing di Desa Larangan Kulon wilayah Kecamatan Mojotengah.

Tanah longsor di Dusun Lamuk Rt 13, Desa Kalidesel, Kecamatan Watumalang, terjadi pada Rabu (17/9) pukul 20.00 WIB. Ketika itu terdengar suara retakan pasca-hujan deras dan berdurasi lebih dari empat jam. Saat dicek oleh warga, suara tersebut bersumber dari jalan raya. 

“Pada pukul 22.00 WIB badan jalan longsor dengan panjang 50 meter, sehingga sementara tidak direkomendasikan dilewati truk bermuatan,” kata Sumekto, melalui pesan whatsapp, Minggu (21/9). 

     

Ia memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Adapun kerugian akibat tanah longsor saat ini sedang dalam proses perhitungan oleh pihak DPU-PR. Kejadian itu mengganggu akses jalan alternatif menuju wisata Dieng.

“Saat ini sudah dipasang rambu-rambu dan tidak direkomendasi untuk kendaraan angkutan berat. Sebab longsor terjadi di badan jalan dengan kategori rusak berat. Ini merupakan jalan alternatif dari wisata Dieng ke Watumalang,” ungkapnya.

    

Di Dusun Kumejing, tebing longsor berdampak pada irigasi Kalitandu yang ada di Dusun Kemejing RT 01 RW 05, Desa Larangan Kulon, Kecamatan Mojotengah, pada Kamis (18/9). Ketika itu pasca-hujan deras dan berdurasi lebih dari empat jam. 

Saat dicek oleh warga, suara tersebut bersumber dari tebing Irigasi Kalitandu. Saluran irigasi dan jalan tertutup dongklak bambu dan pohon aren. Adapun ukuran tebing yang longsor 30 meter x 6 meter.

“Kami sudah melakukan pembersihan material pada Jumat (19/9) karena sebagian dongklak bambu masih menutupi sebagian saluran irigasi,” tutur Sumekto.

Selain saluran irigasi, material tanah longsor juga menutup jalan penghubung antar Desa Larangan Kulon dan Sukorejo Kecamatan Mojotengah. (M-2)

[OTOMOTIFKU]