
KOTA Cirebon kini telah memiliki Display Early Warning System. Peralatan tersebut akan membantu dan memberikan peringatan kebencanaan khususnya gempa bumi.
Display Early Warning System merupakan sistem peringatan dini gempa bumi. Alat pendeteksi gempa bumi tersebut terintegrasi langsung dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk menerima informasi cepat mengenai aktivitas seismik.
Data yang diterima kemudian disebarluaskan kepada petugas sehingga dapat dilakukan langkah penyelamatan sedini mungkin. Semua peralatan dan pemasangan instalasi dilakukan langsung oleh BMKG Pusat.
“Alat pendeteksi gempa bumi ini dipasang di gedung Setda dan alat sensornya ada di kantor BPBD. Pemasangan alat ini merupakan upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan ketangguhan masyarakat menghadapi bencana,” tutur Sekertaris Daerah Kota Cirebon, Agus Mulyadi.
Alat ini mendeteksi gempa yang kekuatannya di atas 4 skalarichter. Jika terdeteksi ada gempa, alarm akan berbunyi, lalu petugas yang ada di gedung ini akan langsung menyalakan sirene besar tanda bahaya.
Dengan alat ini, lanjut Agus, diharapkan mampu meminimalkan risiko kerusakan serta melindungi keselamatan warga ketika terjadi gempa.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kota Cirebon, Andi Wibowo menjelaskan mereka mengajukan usulan bantuan alat tersebut sejak 2024.
“Alhamdulillah pada 2025 direalisasikan pemasangan alat ini oleh BMKG Pusat,” ungkapnya.
Dia menuturkan, bulan depan BPBD Kota Cirebon akan menggelar simulasi tanggap bencana gempa bumi.
“Insya Allah November atau Desember 2025 kami dari BPBD melibatkan seluruh unsur seperti TNI/Polri, Basarnas, Relawan, PMI, wartawan, masyarakat, pelajar dan unsur-unsur lainnya akan melakukan simulasi tanggap bencana gempa bumi dan simulasi alat deteksi gempa ini,” ungkap Andi.
[OTOMOTIFKU]