
UPAYA mencegah penyebaran paham radikalisme terus digencarkan aparat keamanan di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Melalui Satgas II Preemtif Ops Madago Raya kali ini menggandeng mahasiswa Universitas Sintuwu Maroso (Unsimar) yang tengah menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Kegiatan berlangsung di Desa Tiwa’a, Kecamatan Poso Pesisir, Minggu (21/9). Tim Da’i Kamtibmas Polri hadir memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kondusivitas daerah sekaligus membangun kesadaran kolektif mahasiswa terhadap bahaya radikalisme.
Ipda Ilham Sriwan bersama Aiptu Ridwan dan Aipda Sofyan Al Liosi menyampaikan pesan kamtibmas kepada mahasiswa. Mereka diajak aktif mendukung pemerintah dan aparat penegak hukum dalam menjaga stabilitas keamanan di Poso.
Tim Da’i juga menekankan pentingnya menanamkan sikap toleransi antaragama sebagai pondasi memperkuat persaudaraan dan mencegah konflik sosial.
“Mahasiswa adalah agen perubahan. Dengan kebersamaan dan semangat persatuan, kita bisa mengantisipasi masuknya paham radikalisme maupun intoleransi di Poso,” terang Ilham.
Menurut tim Da’i, generasi muda punya peran penting dalam menyaring informasi dan menolak provokasi yang berpotensi memecah belah masyarakat. Karena itu, sinergi mahasiswa dan aparat dinilai sangat dibutuhkan.
Mahasiswa Unsimar menyambut baik kegiatan ini. Mereka menilai materi yang diberikan bermanfaat sebagai bekal saat berinteraksi dengan masyarakat di lokasi KKN.
“Kami berterima kasih kepada Da’i Kamtibmas Polri yang sudah memberikan edukasi. Kami siap membantu menjaga keamanan agar Poso tetap kondusif,” ujar salah satu mahasiswa.
Satgas Madago Raya berharap kegiatan edukasi ini membuat mahasiswa menjadi mitra strategis dalam menjaga kedamaian di Poso. Polri menegaskan, pencegahan radikalisme tidak bisa hanya mengandalkan aparat, tetapi memerlukan keterlibatan aktif generasi muda. (E-2)
[OTOMOTIFKU]