
PARTAI final MilkLife Soccer Challenge (MLSC) Bandung Seri 1 2025 – 2026 yang berlangsung di Lapangan Chandradimuka Pusdikif, Bandung, Jawa Barat, Minggu (21/9), berlangsung kompetitif. Di sektor KU 10, SD Pelita sukses menjadi kampiun usai mengalahkan jawara pada seri sebelumnya yakni SDN 075 Jatayu. Sedangkan SDN 026 Bojongloa akhirnya menapaki podium tertinggi di KU 12 setelah menundukkan perlawanan SDN 004 Cisaranten Kulon.
Melirik jalannya pertandingan di final KU 10, pertandingan antara SD Pelita melawan SDN 075 Jatayu berlangsung intens sejak kickoff. Saat laga baru berjalan satu menit, SD Pelita berhasil unggul cepat setelah pemain andalannya Naquita Syahmina Guntara sukses mencetak gol berkat umpan dari sisi kanan yang ia selesaikan dengan sepakan mendatar ke pojok gawang lawan.
Unggul 1-0 membuat para pemain SD Pelita semakin percaya diri untuk meraih kemenangan di pertandingan tersebut. Serangan-serangan berbahaya terus dilancarkan SD Pelita dan beberapa kali mendapatkan peluang matang di depan gawang SDN 075 Jatayu. SD Pelita bahkan hampir menggandakan keunggulan di menit 6. Sayang, tendangan bebas yang dilakukan Naquita masih bisa digagalkan kiper SDN 075 Jatayu, Tiara Rizky Qulsum.
Di menit 9, SD Pelita kembali mendapatkan kesempatan untuk mencetak gol keduanya. Tapi lagi-lagi gagal dimaksimalkan Raisya Rena Alfiyani yang melakukan tendangan keras dari tengah lapangan. Serangan bertubi-tubi yang dilakukan SD Pelita akhirnya membuahkan gol kedua di pertandingan itu. Naquita kembali mencetak gol di menit 11 setelah tendangan keras mendatar dari jarak jauh berhasil merobek gawang SDN 075 Jatayu. Hanya berselang satu menit, Naquita mencetak hattrick usai membobol gawang lawan dengan tendangan spesialisnya dari luar garis gawang lawan. Meski SDN 075 Jatayu mencoba mengejar ketertinggalan dan mendapatkan peluang emas, skor 3-0 untuk SD Pelita tetap tak berubah di akhir babak pertama.
Memasuki 15 menit kedua, SD Pelita yang mengincar gelar pertamanya di MilkLife Soccer Challenge masih mendominasi jalannya permainan. Beberapa peluang juga berhasil diciptakan, termasuk dari tendangan penalti di menit 16 usai pemain SD Jatayu Nayswa Naura Maulida melakukan handsball di dalam kotak pertahanan timnya sendiri. Sayang eksekusi yang dilakukan Naquita masih membentur mistar gawang. Meski gagal mencetak gol dari tendangan penalti, Naquita yang merupakan anak legenda dari Persib Bandung, Yudi Guntara, berhasil membalasnya pada menit 22. Ia berhasil mencetak gol keempatnya setelah sepakan dari jarak jauh tak mampu dibendung kiper SDN 075 Jatayu. Skor pun berubah menjadi 4-0.
Di menit 22, pertandingan semakin menarik saat kiper SDN 075 Jatayu Tiara Rizky Qulsum. mengalami cedera dan digantikan Arsifa Kayla Putri. Meski berposisi sebagai penyerang, Arsifa memberikan dampak positif dengan penampilan yang luar biasa di bawah mistar gawang. Hal itu dilihat dari beberapa peluang emas dari SD Pelita berhasil dimentahkan, termasuk tendangan bebas yang dilakukan Naquita di menit 24. Situasi itu membuat para pemain SDN 075 Jatayu semakin bersemangat untuk mengejar ketertinggalan. Hasilnya, juara bertahan MilkLife Soccer Challenge Bandung 2025 Juni lalu itu, berhasil memperkecil kedudukan berkat Nayswa di menit 29. Gol tersebut tercipta setelah tendangan dari jarak jauhnya tak mampu diantisipasi kiper SD Pelita Adzkia Nabila Habibah.
Di penghujung laga, SD Pelita bahkan hampir mencetak gol keduanya lewat aksi individu yang dilakukan Nayswa dari tengah ke dalam kotak gawang lawan. Akan tetapi, tendangannya masih belum menemui sasaran. Skor 4-1 untuk SD Pelita bertahan hingga pertandingan berakhir.
Pelatih SD Pelita Kaka Hielmy mengapresiasi perjuangan anak asuhnya yang berhasil memboyong gelar juara MilklLife Soccer Challenge Bandung di sektor KU 10 untuk kali pertama. Menurutnya, keberhasilan itu tak lepas karena kegigihan para pemain melakukan latihan sebelum mengikuti ajang tersebut.
“Mereka ini sudah dipersiapkan jauh-jauh hari, Latihan kita bukan satu minggu tiga kali, tapi satu minggu lima kali. Beberapa pemain kita juga Latihan di SSB, jadi latihannya bukan hanya di sekolah saja, tapi di SSB masing-masing. Di partai final ini, kami tekankan ke pemain tentang taktikal dan finishing,” ucap Kaka.
Sementara itu, Naquita yang berhasil mengantarkan sekolahnya menjadi juara mengatakan, meski memenangi partai final, laga melawan SDN 075 Jatayu merupakan partai terberat yang ia lakoni selama MilkLife Soccer Challenge Bandung Seri 1 2025-2026. “Tapi karena sudah latihan terus dan dipesankan ayah harus berani cetak gol, akhirnya kami memenangi pertandingan ini,” ujar Naquita yang sudah menyukai sepak bola sejak taman kanak-kanak. Berkat penampilan apiknya, Naquita juga didapuk sebagai pencetak gol terbanyak di KU 10 dengan torehan 52 gol.
Sementara itu, di partai pamungkas KU 12 yang mempertemukan SDN 026 Bojongloa melawan SDN 004 Cisaranten Kulon berlangsung menarik dan atraktif. Jual beli serangan terlihat sejak dimulainya pertandingan babak pertama. Kedua tim sama-sama tampil sangat baik dan kuat di lini pertahanan. Namun, SDN 004 Cisaranten Kulon berhasil unggul lebih dulu lewat Nayla Azzahra Kustiawan di menit 6 setelah memanfaatkan kemelut di depan gawang SDN 026 Bojongloa.
Sayangnya, keunggulannya itu tak bertahan lama. SDN 026 Bojongloa berhasil menyamakan kedudukan lewat Azahra Artikasari di menit 9. Bahkan, Azahra membalikan keadaan timnya berkat gol keduanya setelah tendangan melambungnya mengarah ke gawang lawan dan tak mampu diantisipasi kiper SDN 004 Cisaranten Kulon yang dijaga Tania Nurhasanti di menit 12. Kedudukan 2-1 untuk SDN 026 Bojongloa bertahan hingga babak pertama berakhir.
Di paruh kedua, SDN 026 Bojongloa yang hanya mencapai semifinal pada MilkLife Soccer Challenge Bandung 2025 pada Juni lalu, tampil lebih percaya diri dan terus mendominasi jalannya permainan. Akan tetapi, SDN 004 Cisaranten Kulon yang juga mengincar gelar pertamanya pada ajang MilkLife Soccer Challenge berusaha menyamakan kedudukan di sisa waktu pertandingan tersebut. Saat asik menyerang, SDN 004 Cisaranten Kulon justru kecolongan gol ketiga yang diciptakan SDN 026 Bojongloa. Adalah Alisa Aila Rawung yang berhasil memperbesar keunggulan timnya menjadi 3-1 di penghujung laga. Gol itu sekaligus membawa SDN 026 Bojongloa merebut gelar juara untuk pertama kalinya di ajang Milklife Soccer Challenge Bandung.
Sepak Bola Putri di Bandung Mulai Bangkit
Roda ekosistem pengembangan sepak bola putri di Bandung Jawa Barat mulai bangkit. Hal ini terlihat dari tingginya jumlah peserta MilkLife Soccer Challenge Bandung Seri 1 2025 – 2026 yang diadakan di Lapangan Candradimuka Pusdikif dan Stadion Sidolig sejak Selasa (16/9) hingga Minggu (21/9). Sebanyak 1.904 siswi dari 78 Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Bandung dan sekitarnya ambil bagian dalam turnamen yang diinisiasi oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife tersebut.
Pelatih Kepala MilkLife Soccer Challenge Bandung Fauzi Bramantio menuturkan, selaras dengan masifnya pembibitan di usia dini melalui gelaran Milklife Soccer Challenge yang diadakan dua kali dalam setahun, torehan prestasi pesepakbola putri Jawa Barat pun mulai terlihat. Setelah pada 2024 merebut medali emas Pekan Olahraga Nasional (PON), atlet-atlet Kota Kembang juga menjuarai Piala Pertiwi All Stars 2025 U-14 & U-16 2025 di Kudus, Juli lalu.
“Atmosfer sepak bola putri di Jawa Barat, khususnya Bandung ini sangat kuat. Setelah tahun lalu dapat medali emas di PON dan menjuarai Piala Pertiwi All Stars 2025, kini banyak sekolah sepak bola membuka kelas khusus putri. Ini menjadi hal positif bagi kebangkitan sepak bola putri di Bandung. Selain dalam urusan prestasi, di pembibitan pun semakin meningkat dengan hadirnya bakat-bakat baru di Miliklife Soccer Challenge kali ini,” ujar Fauzi.
Senada dengan hal tersebut, Program Director MilkLife Soccer Challenge, Teddy Tjahjono menuturkan, Bandung memiliki segudang talenta berbakat yang bisa diasah menjadi pesepakbola profesional di masa mendatang. Inilah yang menjadi alasan mengapa Kota Kembang selalu menjadi salah satu kota penyelenggaraan turnamen yang menyasar KU 10 dan KU 12 tersebut. Ia berharap, gelaran MilkLife Soccer Challenge yang rutin diadakan di Bandung dapat melahirkan atlet-atlet yang kelak menjadi fondasi kejayaan sepak bola putri Indonesia di panggung dunia.
“Penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge di Bandung selalu menarik karena kota ini memiliki tradisi sepak bola yang kuat, ada klub elit yang bermarkas disini sehingga ekosistem sepak bola putri bisa berputar dengan baik. Pada penyelenggaraan kali ini pun, kami tidak hanya bertumpu di sektor KU 10 dan KU 12, tapi juga mulai menyosialisasikan
sepak bola putri di usia yang lebih dini dengan adanya Festival SenengSoccer untuk siswi usia delapan tahun ke bawah. harapannya, kecintaan terhadap sepak bola putri bisa lahir dari usia yang lebih dini,” tutur Teddy.
Berikut daftar pemenang MilkLife Soccer Challenge Bandung Seri 1 2025 – 2026:
Kategori Usia 10
Champion : SD Pelita
Runner-up : SDN 075 Jatayu
Semifinalis : SDN 189 Neglasari dan SDN 091 Cibeureum Kota Bandung
Top Scorer : Naquita Syahmina Guntara – SD Pelita (52 gol)
Best Player : Arsifa Kayla Putri – SDN 075 Jatayu
Best Goalkeeper : Adzkia Nabila Abibah – SD Pelita
Fairplay Team : SDN 104 Langensari Senanggalih
Kategori Usia 12
- Champion : SDN 026 Bojongloa
- Runner-up : SDN 004 Cisaranten Kulon
- Semifinalis : SDN 129 Rancasawo Margasari dan SDN 043 Cimuncang
- Top Scorer : Syahzadi Alyannisa Rengganis – SDN 026 Bojongloa (16 gol)
- Best Player : Riyanti Saffana Suryani – SDN 129 Rancasawo Margasari
- Best Goalkeeper : Tania Nurhasanti – SDN 004 Cisaranten Kulon
- Fairplay Team : SDN 035 Soka
(I-3)
[OTOMOTIFKU]