
GUBERNUR California, Gavin Newsom, resmi menandatangani undang-undang yang melarang aparat penegak hukum negara bagian maupun federal, termasuk agen Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE), mengenakan masker saat bertugas. Aturan ini akan berlaku mulai 1 Januari 2026.
Newsom menyebut kebijakan tersebut sebagai upaya melindungi masyarakat dari ancaman “polisi rahasia” yang berkeliaran tanpa identitas jelas. Undang-undang baru ini lahir setelah sejumlah agen federal menggunakan penutup wajah saat melakukan penggerebekan imigrasi di Los Angeles, yang memicu protes besar dan bentrokan dengan warga.
Meski demikian, ada pengecualian dalam aturan ini. Masker masih diperbolehkan untuk petugas yang menyamar, perlindungan dari penyakit menular atau kebakaran hutan, serta penggunaan dalam operasi taktis.
Penolakan
Langkah California ini mendapat penolakan dari pemerintah federal. Jaksa AS Bill Essayli, yang ditunjuk Donald Trump, menegaskan negara bagian tidak memiliki yurisdiksi atas aparat federal. “Undang-undang ini tidak memengaruhi operasi kami. Agen kami tetap akan melindungi identitas mereka,” ujarnya.
Konflik antara California dan pemerintah pusat semakin panas setelah Presiden Donald Trump menjadikan penegakan imigrasi sebagai prioritas di periode keduanya. Gelombang penggerebekan imigrasi di Los Angeles pada Juni lalu bahkan mendorong Trump mengerahkan 700 Marinir dan 4.000 personel Garda Nasional untuk meredam kerusuhan.
Senator California, Scott Wiener, yang menggagas rancangan undang-undang ini, mengatakan masyarakat tidak ingin “petugas bertopeng berkeliaran dan menangkap orang sewenang-wenang”. Ia menegaskan California akan terus membela supremasi hukum dan kebebasan dasar warganya.
Wajib Sebutkan Nama dan Nomor Lencana
Selain larangan penggunaan masker, paket kebijakan baru juga mengatur kewajiban aparat untuk menyebutkan nama dan nomor lencana saat bertugas. Aturan lain menegaskan agen federal tidak boleh masuk ke sekolah tanpa surat perintah atau keputusan pengadilan, dan pihak sekolah wajib memberi tahu keluarga jika aparat datang. Proteksi serupa juga berlaku untuk rumah sakit, ruang gawat darurat, serta data siswa.
Pemerintah federal menyebut langkah ini berbahaya. Tricia McLaughlin, Asisten Sekretaris Departemen Keamanan Dalam Negeri, mengecam aturan tersebut sebagai “usaha tercela yang membahayakan keselamatan petugas”. Ia menegaskan agen ICE bekerja dengan risiko tinggi dan pantas mendapat perlindungan, termasuk menjaga identitas mereka.
Langkah California ini menambah panjang daftar benturan antara pemerintah daerah dengan Gedung Putih. Sebelumnya, Wali Kota Chicago juga menandatangani aturan untuk melawan ancaman pengetatan imigrasi dari administrasi Trump.
Dengan kebijakan baru ini, California menegaskan posisinya sebagai negara bagian yang berkomitmen melindungi hak-hak imigran, meski harus berhadapan langsung dengan pemerintah federal. (BBC/Z-2)
[OTOMOTIFKU]