Gerhana Matahari Sebagian Hiasi Langit Pasifik pada 21 September 2025

Gerhana Matahari Sebagian Hiasi Langit Pasifik pada 21 September 2025
Gerhana matahari sebagian menghiasi langit Pasifik pada 21 September 2025.(Dunedin Astronomical Society)

LANGIT kawasan Samudra Pasifik menjadi saksi fenomena langka pada Minggu, 21 September 2025. Sebuah gerhana matahari sebagian memperlihatkan pemandangan dramatis ketika bulan melintas di depan matahari, menyulap cakram bintang induk kita menjadi sabit bercahaya yang memukau.

Fenomena ini hanya terjadi saat fase bulan baru, ketika posisi bulan berada di antara bumi dan matahari. Namun, berbeda dengan gerhana total, bulan kali ini tidak sepenuhnya menutupi permukaan matahari, sehingga cahaya masih tampak memancar dalam bentuk melengkung indah.

Pemandangan pertama gerhana matahari sebagian ini tertangkap melalui siaran langsung Time and Date, sesaat setelah matahari terbit di ufuk timur Selandia Baru. Siluet bulan tampak perlahan bergerak dari kiri ke kanan, menutupi sebagian cahaya matahari.

Para astronom dari Dunedin Astronomical Society berhasil mengabadikan momen ketika matahari muncul dari balik gumpalan awan besar di atas cakrawala timur. Seiring waktu, bayangan bulan semakin dalam, hingga mencapai puncak gerhana.

Puncak Gerhana: 70% Matahari Tertutup

Pemandangan paling menakjubkan terjadi saat sekitar 70% permukaan matahari tertutup bulan di langit Dunedin. Pada fase ini, cahaya yang melewati celah-celah kecil tampak berbentuk sabit, meniru pemandangan yang sedang berlangsung di langit.

Akhir Pertunjukan Alam

Seiring berjalannya waktu, bulan perlahan bergeser keluar dari cakram matahari. Dalam waktu sekitar satu jam setelah puncak gerhana, cahaya matahari kembali bersinar penuh, menutup tirai pertunjukan kosmik yang memikat jutaan mata di wilayah Pasifik.

Gerhana Berikutnya

Bagi para pemburu fenomena langit, catat jadwal berikutnya: gerhana matahari cincin (annular eclipse) akan terjadi pada 17 Februari 2026. Fenomena itu akan bisa disaksikan dari Afrika bagian selatan, Afrika Selatan, hingga Antartika.

Untuk menikmati keindahan gerhana secara aman, para pengamat disarankan menggunakan kacamata khusus gerhana dan mengikuti panduan memotret matahari agar momen langka ini bisa diabadikan dengan sempurna. (Space/Z-2)

[OTOMOTIFKU]