Kenapa Napas Bau Meski Sudah Sikat Gigi Ini Penyebab dan Solusinya

Kenapa Napas Bau Meski Sudah Sikat Gigi? Ini Penyebab dan Solusinya
Ilustrasi(freepik)

BAU mulut atau halitosis sering kali tetap muncul meski seseorang rajin menyikat gigi dua kali sehari. Menurut para ahli kesehatan gigi, masalah ini kerap disebabkan faktor lain yang tidak bisa diatasi hanya dengan sikat gigi.

Dr. Jaclyn Tomsic, ahli bedah mulut dan wajah, menjelaskan salah satu penyebab paling umum adalah kebiasaan melewatkan flossing (benang gigi). “Makanan mudah terjebak di sela gigi. Jika hanya disikat tanpa flossing, sisa makanan akan membusuk dalam beberapa hari dan memicu bau mulut,” ujarnya. Ia merekomendasikan flossing setidaknya sekali sehari, baik dengan benang gigi tradisional, floss pick, maupun water flosser.

Selain sisa makanan, bakteri penghasil sulfur juga menjadi penyebab utama. Dr. Fatima Khan, dokter gigi sekaligus pendiri Riven Oral Care, menyebut bakteri ini berkembang di permukaan lidah dan belakang tenggorokan. Mereka memecah protein dari makanan dan menghasilkan senyawa sulfur volatil yang berbau menyengat seperti telur busuk. Karena itu, membersihkan lidah sama pentingnya dengan menyikat gigi.

Dr. Jenna Chimon, dokter gigi kosmetik, menambahkan bahwa banyak pasien hanya fokus pada pasta gigi mint tanpa membersihkan lidah atau flossing. “Membersihkan lidah dengan scraper atau sikat, ditambah flossing harian, sangat efektif mencegah bau mulut,” jelasnya.

Mulut Kering

Faktor lain yang kerap memicu bau mulut adalah mulut kering. Kondisi ini bisa dipicu oleh konsumsi obat-obatan tertentu, bernafas lewat mulut, atau penggunaan obat kumur antiseptik berlebihan. Padahal, air liur berfungsi sebagai pembersih alami yang mengurangi bakteri. 

Kurangnya air liur membuat mulut lebih cepat berbau. Minum air cukup, mengurangi kopi, serta menghindari rokok dapat membantu menjaga kelembapan mulut.

Makanan Beraroma Kuat

Makanan beraroma kuat seperti bawang dan bawang putih juga dapat menyebabkan bau mulut karena senyawanya ikut terbawa ke paru-paru dan keluar melalui napas. Begitu pula dengan merokok, baik tembakau maupun ganja, yang meninggalkan partikel asap di mulut, tenggorokan, dan paru-paru, sekaligus mengeringkan mulut.

Penyakit Gusi

Tak hanya itu, beberapa kondisi medis juga dapat menjadi pemicu. Penyakit gusi menciptakan kantong tempat bakteri berkembang, sementara masalah sinus, refluks asam lambung, hingga diabetes yang tidak terkontrol juga bisa menimbulkan bau napas khas.

Menjaga Kebersihan Mulut

Untuk mengatasinya, para ahli menekankan pentingnya menjaga kebersihan mulut secara menyeluruh.  

  • Menyikat gigi
  • Flossing
  • Membersihkan lidah
  • Cukup minum air
  • Rutin periksa gigi

Sebagai tambahan, berkumur dengan air garam hangat dapat membantu mengurangi peradangan gusi sekaligus menghambat pertumbuhan bakteri.

Dengan perawatan yang tepat dan konsisten, bau mulut bukan hanya bisa dikendalikan, tetapi juga dicegah sejak dini. (Live Science/Z-2)

 

[OTOMOTIFKU]