
Anggota Komisi III DPR Sarifuddin Sudding mengusulkan agar tak polisi tak menyediakan patwal untuk artis. Hal ini merespons polemik ramainya gerakan setop suara ‘tot tot wuk wuk’ untuk pengawalan di jalan raya.
“Nah ini yang menurut saya perlu dihentikan, segera dihentikan hal-hal seprrti itu, saya kira ini yang banyak mengganggu,” kata Sudding di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, hari ini.
Sudding mengatakan perlu pembatasan bagi pihak-pihak yang sejatinya tidak memiliki urgensi dilakukan pengawalan. Sementara, bagi pejabat agar diperketat untuk aturan penggunaan sirene dan rotator.
“Saya kira segera dihentikan oleh pihak kepolisian, tapi penggunaan strobo dan patwal hanya diperuntukkan pertama pimpinan lembaga, kementerian, dan sebagainya, supaya betul-betul diperketat,” ujar Sudding.
Sebelumnya, Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Inspektur Jenderal Agus Suryonugroho membekukan sementara penggunaan sirene dan rotator di jalan raya. Meski demikian, pengawalan terhadap kendaraan pejabat tertentu tetap dilaksanakan, tetapi penggunaan sirene dan strobo tidak lagi menjadi prioritas.(P-1)
[OTOMOTIFKU]