
TIM Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Budi Luhur (UBL) menyelenggarakan kegiatan sosialisasi bertema “Tangguh Bencana Berbasis Early Warning System Inklusif dan SIBAR (Sistem Informasi Banjir)” belum lama ini di RT. 13 Pondok Betung, Tangerang Selatan (Tangsel)
Kegiatan ini merupakan upaya nyata TIM PKM Universitas Budi Luhur (UBL) yang terdiri dari Anggun Puspitasari, Arin Fithriana dan Taqwa Putra BPSH dalam menunjang ketangguhan komunitas lokal menghadapi ancaman bencana banjir yang kerap melanda wilayah tersebut.
Melalui pendekatan inklusif dan partisipatif, sosialisasi ini menekankan pentingnya pemahaman warga akan system peringatan dini (early warning system-EWS) yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat termasuk lansia dan penyandang diasbilitas, agar semua warga cukup untuk bersiap saat menghadapi ancaman banjir.
Dalam acara ini, warga RT.13 diperkenalkan dengan SIBAR (system informasi banjir), sebuah system yang dirancang dengan memanfaatkan teknologi komunikasi untuk memudahkan warga mendapatkan informasi terkini terkait potensi banjir, langkah antisipasi praktis, serta titik evakuasi terdekat.
SIBAR menerapkan EWS inklusif dengan memanfaatkan kapabilitas dan kapasitas yang dimiliki warga, seperti Whatapps group, kelompok dasawisma, Ibu PKK, Karangtaruna, serta sarana dan prasarana lainnya.
Oleh karena itu SIBAR tidak akan berjalan lancar dan efektif tanpa dukungan dan partisipasi warga. Selain itu, pada kesempatan ini, tim PKM UBL juga memberikan sosialisasi tentang mitigasi bencana yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan solidaritas masyarakat secara menyeluruh.
Kepada Media Indonesia hari ini,Ketua Tim PKM UBL Anggun Puspitasari mengutarakan melalui program ini berharap RT.13 menjadi komunitas yang lebih sadar dan tangguh menghadapi bencana banjir serta menjadi contoh penerapan teknologi informasi sebagai mitigasi bencana banjir.
Ketua RT 13 Pondok Betung, Takwan, menyambut baik program ini. “Kegiatan PKM UBL ini sangat bermanfaat bagi warga kami. Setiap tahun banjir menjadi ancaman, dan dengan adanya sistem peringatan dini serta informasi banjir berbasis warga, kami merasa lebih siap dalam menghadapi situasi darurat,” ujarnya
Acara yang dihadiri warga dan tokoh masyarakat setempat ini berjalan lancar dengan antusiasme peserta. Antusiasme ini terlihat pada sesi tanya jawab yang menunjukkan bahwa warga tidak hanya sekadar mengikuti sosialisasi, juga memiliki kepedulian tinggi untuk meningkatkan kesiapsiagaan lingkungan. Suasana kebersamaan antara tim PKM Universitas Budi Luhur dan warga pun mencerminkan sinergi nyata dalam membangun komunitas tangguh bencana. Kegiatan ini merupakan bagian dari program PKM yang mendapatkan Hibah Kemendiktisaintek 2025 Program Kemitraan Masyarakat
Melalui kegiatan ini, Tim PKM UBL ingin mengajak warga lebih sadar atas mitigasi bencana di lingkungannya secara inklusif dan mampu mengadopsi teknologi EWS sebagai Langkah strategis pengurangan resiko bencana.( H-2)
[OTOMOTIFKU]