Luksemburg Berencana Akui Negara Palestina Gara-gara Netanyahu

Luksemburg Berencana Akui Negara Palestina Gara-gara Netanyahu
PM Luksemburg Luc Frieden.(MEM)

PERDANA Menteri Luksemburg Luc Frieden mengatakan pada Senin (22/9) bahwa rencana negaranya untuk mengakui negara Palestina lebih disebabkan oleh tindakan pemerintah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, bukan Israel sendiri. Frieden merujuk pada perang genosida Tel Aviv di Jalur Gaza, lapor Anadolu, yang telah berlangsung selama hampir dua tahun.

“Kami tidak mengambil keputusan yang menentang Israel. Kami mengambil keputusan yang menentang tindakan pemerintah Perdana Menteri Netanyahu yang tidak kami setujui, karena tindakan tersebut bertentangan dengan tatanan internasional berbasis aturan,” ujar Frieden kepada CNN.

Luksemburg diperkirakan akan mengumumkan pengakuan negara Palestina di Majelis Umum PBB.

Frieden menekankan tujuan mencapai koeksistensi damai. “Kami ingin kedua negara ini, kedua populasi ini, hidup berdampingan dalam damai dan sejahtera.”

Frieden mengatakan Palestina membutuhkan harapan untuk masa depan sekaligus memastikan keamanan Israel. Ia menyebut solusi dua negara sebagai satu-satunya jalan ke depan.

Ia mengatakan dorongan baru untuk negara Palestina dapat menghasilkan Israel yang damai dan Palestina yang damai berdampingan.

Ia memperingatkan bahwa Eropa dapat menyiapkan sanksi jika gencatan senjata tidak tercapai dan bantuan kemanusiaan ke Gaza tetap diblokade.

Australia, Kanada, Portugal, dan Inggris mengakui negara Palestina pada Minggu. Lebih banyak negara mengumumkan rencana untuk melakukannya.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel telah melakukan genosida di Gaza. Sejauh ini serangan brutal Israel menewaskan lebih dari 65.300 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak. (MEM/I-2)



[OTOMOTIFKU]