Jumlah Keluarga belum Punya Rumah di Sumut Bertambah 538.217

Jumlah Keluarga belum Punya Rumah di Sumut Bertambah 538.217
Rumah bersubsidi di Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara .(MI/Yoseph Pencawan)

JUMLAH rumah tangga di Sumatra Utara (Sumut) yang belum memiliki rumah layak huni terus meningkat. Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Sumut mencatat backlog di wilayahnya saat ini sudah mencapai 938.217 rumah tangga atau 9,5% dari total backlog nasional.

Kondisi itu menunjukkan bertambahnya sekitar 538.217 rumah tangga yang tidak memiliki rumah di Sumut dibandingkan periode sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada 2024, rumah tangga yang memiliki akses terhadap hunian layak di Sumut baru mencapai 73,47%.

Artinya, ketika itu masih 400 ribu rumah tangga belum bisa mengakses hunian layak dari sekitar 1,5 juta rumah tangga. Untuk menekan angka backlog, Pemerintah Provinsi Sumut menjalankan program pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)

Program itu disebut sudah berjalan dan telah ada yang dimanfaatkan masyarakat. “Saat ini yang sudah akad sekitar 7.028 unit (rumah),” ungkap Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Sumut, Hasmirizal Lubis, Selasa (23/9).

Namun, dia tidak merinci sudah berapa rumah yang terbangun dan dengan pihak mana Pemprov Sumut bermitra dalam program ini. Hasmirizal hanya menyebut pihaknya menargetkan jumlah rumah yang terbangun sebanyak 15.000 unit pada tahun ini.

Dia juga mendorong masyarakat memanfaatkan fasilitas pembiayaan yang disediakan pemerintah untuk program rumah MBR. Melalui fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), syarat kepemilikan rumah disebut dibuat lebih mudah.

Selain backlog, ribuan keluarga di Sumut juga masih menempati rumah tidak layak huni (RTLH). Untuk mengurangi jumlah RTLH, pemprov melaksanakan program bedah rumah dengan target sebanyak 400 unit tahun ini.

Adapun anggaran yang dialokasikan untuk bedah rumah sebesar Rp30 juta per unit. Namun, dia juga tidak menjelaskan detail terkait sejauh mana program bedah rumah itu berjalan.

Dia berharap program itu dapat mempercepat pengentasan kawasan permukiman kumuh, khususnya di wilayah perkotaan besar seperti Medan dan sekitarnya. Hasmirizal menyebut kedua program itu juga akan berdampak signifikan terhadap penataan ruang di Sumut. (YP/P-2)

[OTOMOTIFKU]