
ARAB Saudi kembali menegaskan komitmennya terhadap solusi dua negara sebagai jalan keluar konflik Israel–Palestina dalam konferensi perdamaian yang dipimpin bersama dengan Prancis di sela Sidang Umum PBB, New York, Senin (22/9).
Dalam pertemuan tersebut, mereka juga menyerukan pengakuan internasional terhadap Palestina serta penghentian agresi Israel di Gaza dan Tepi Barat.
Pesan dari Raja Salman dan Putra Mahkota
Menteri Luar Negeri Saudi, Pangeran Faisal bin Salman menyampaikan pernyataan resmi mewakili Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Ia mengawali dengan salam dari Raja Salman dan harapan terbaik untuk keberhasilan konferensi.
Dia turut menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron atas pengumuman resmi pengakuan Prancis terhadap Palestina.
Kecaman terhadap Agresi Israel
Dalam pidatonya, Pangeran Faisal mengecam tindakan Israel di Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem. Ia menyebut aksi tersebut sebagai kejahatan brutal serta serangan berulang terhadap kedaulatan negara-negara Arab dan Muslim, termasuk serangan terbaru di Doha.
“Tindakan-tindakan ini menggarisbawahi desakan Israel untuk melanjutkan praktik-praktik agresifnya yang mengancam perdamaian dan stabilitas regional dan internasional serta melemahkan upaya-upaya perdamaian di kawasan,” katanya seperti dikutip Arab News, Selasa (23/9).
Menurutnya, hanya penerapan solusi dua negara yang mampu mewujudkan perdamaian abadi di Timur Tengah.
Dukungan terhadap Resolusi PBB
Saudi juga menyambut baik hasil pemungutan suara di Majelis Umum PBB mengenai Deklarasi New York tentang Penyelesaian Damai Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara. Resolusi itu didukung oleh 142 dari 193 negara anggota.
“Hal ini mencerminkan keinginan komunitas internasional untuk menegakkan keadilan bagi rakyat Palestina dan mengkonsolidasikan hak-hak hukum dan historis mereka sejalan dengan kerangka kerja internasional, resolusi PBB yang relevan, dan Inisiatif Perdamaian Arab,” tegas Pangeran Faisal.
Ajakan ke Negara-Negara Dunia
Arab Saudi menegaskan kesiapannya bekerja sama dengan Prancis dan negara lain untuk menindaklanjuti hasil konferensi, menghentikan perang di Gaza, mencegah tindakan sepihak Israel, dan mendukung pendirian negara Palestina merdeka di perbatasan 1967 dengan Jerusalem Timur sebagai ibu kota.
Dalam penutupnya, Pangeran Faisal mengapresiasi negara-negara yang telah mengakui Palestina atau berencana untuk melakukannya, sambil mendesak negara lain mengikuti langkah tersebut.
“Tindakan tersebut akan berdampak besar dalam mendukung upaya implementasi solusi dua negara, mencapai perdamaian permanen dan komprehensif di Timur Tengah, dan menemukan realitas baru di mana kawasan tersebut dapat menikmati perdamaian, stabilitas dan kemakmuran,” pungkasnya. (Arab News/I-2)
[OTOMOTIFKU]