
NAMA Kirana Larasati kembali ramai dibicarakan usai berhasil meraih posisi Runner-up 2 di ajang Miss Universe Indonesia 2025. Warganet pun memberikan apresiasi pada ibu satu anak ini karena dianggap memiliki paras yang awet muda, sikap elegan, serta rasa percaya diri yang kuat.
Meski begitu, Kirana bukanlah wajah baru di dunia hiburan Indonesia. Ia sudah berkecimpung di industri sejak awal 2000-an sebagai aktris, dan bahkan pernah mencoba terjun ke ranah politik.
Kirana Larasati memiliki nama lengkap Kirana Larasati Hanafiah dan lahir di Jakarta pada 29 Agustus 1987. Kini ia berusia 37 tahun. Dikenal dengan nama panggung Kirana Larasati, ia berprofesi sebagai seorang aktris yang telah aktif sejak tahun 2002 hingga sekarang. Kirana juga cukup aktif di media sosial, salah satunya lewat akun Instagram pribadinya dengan nama @kiranalarasati.
Kirana sempat menikah dengan Tama Gandjar pada 9 Mei 2015, namun hubungan tersebut berakhir pada 2017. Dari pernikahan itu, ia dikaruniai seorang putra bernama Kyo Karura Gantama.
Karier Kirana Larasati
Debut Kirana Larasati di layar kaca dimulai pada 2002 melalui sinetron Tunjuk Satu Bintang. Awalnya, ia tidak berencana menekuni seni peran. Kesempatannya datang secara tidak sengaja ketika mengikuti sebuah acara promosi film Eiffel I’m in Love yang diadakan radio Polaris.
Kirana yang kala itu ikut serta ternyata keluar sebagai pemenang dan berhak makan malam bersama Samuel Rizal serta Shandy Aulia. Dari situlah ia berkenalan dengan Dewi Yulia Razif, seorang casting director PT Soraya Intercine Film, yang kemudian menawarinya audisi.
Namanya semakin melejit setelah membintangi sinetron Azizah pada 2007. Selain bermain di sinetron, ia juga aktif di FTV, film, hingga tampil di sejumlah video klip musik. Lewat film Claudia/Jasmine, Kirana sempat masuk nominasi Pemeran Utama Wanita Terpuji Film Bioskop di Festival Film Bandung 2008.
Di luar dunia hiburan, Kirana sempat menjajal dunia politik. Pada Pemilu 2019, ia maju sebagai calon legislatif DPR RI dari Partai PDIP di daerah pemilihan Jawa Barat I, meski akhirnya tidak berhasil memperoleh kursi. (H-4)
[OTOMOTIFKU]