Kemendikdasmen Sambut Baik Pembukaan Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Al Azhar Kairo

Kemendikdasmen Sambut Baik Pembukaan Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Al Azhar Kairo
Pembukaan Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Al Azhar Kairo.(Dok. Badan Bahasa)

KERJA sama Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) dengan Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, menandai tonggak baru internasionalisasi bahasa Indonesia. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menyampaikan apresiasi dan harapan atas pembukaan Program Studi (Prodi) Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Al-Azhar.

“Selamat dan sukses kepada Atase Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Kedutaan Besar RI di Mesir, serta pimpinan Universitas Al-Azhar atas kerja sama yang terjalin,” ujar Menteri Mu’ti di Jakarta (21/9).

Mendikdasmen menegaskan, hadirnya prodi ini akan memperkuat sinergi membangun peradaban melalui bahasa. Ia berharap bahasa Indonesia kian populer sebagai bahasa komunikasi di Mesir, negara dengan kedekatan kultural dan diplomatik yang erat dengan Indonesia.

“Semoga semakin banyak generasi, khususnya mahasiswa Al-Azhar, yang mempelajari dan menguasai bahasa Indonesia sebagai bahasa dunia,” tambahnya.

Rektor Universitas Al-Azhar, Salamah Daud, dalam pernyataan resminya turut menyampaikan ucapan selamat kepada bangsa Indonesia. Ia menandai dimulainya perkuliahan Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia pada tahun akademik 2025/2026, tepatnya 20 September 2025, di Fakultas Bahasa dan Terjemah.

Pembukaan prodi ini menjadi simbol penghargaan Universitas Al-Azhar kepada rakyat Indonesia, yang hingga kini tercatat sekitar 15 ribu mahasiswa belajar di universitas tertua tersebut.

“Bahasa Indonesia kini sejajar dengan lebih dari 14 bahasa asing lain yang diajarkan di Fakultas Bahasa dan Terjemah, seperti bahasa Inggris, Prancis, Jerman, Jepang, Mandarin, dan lainnya,” ujar Salamah Daud.

Sejak 2016, pengajaran bahasa Indonesia di Al-Azhar dimulai melalui kursus Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), hasil kerja sama KBRI Kairo dan Badan Bahasa. Pada 2019, bahasa Indonesia resmi menjadi bahasa pilihan kedua di Fakultas Bahasa dan Terjemah. Pada tahun akademik 2024/2025, sebanyak 51 mahasiswa memilih bahasa Indonesia: 6 mahasiswa tingkat IV, 7 tingkat III, 28 tingkat II, dan 10 tingkat I. Jumlah ini diperkirakan meningkat dengan adanya prodi baru. (RO/Z-10)

[OTOMOTIFKU]