
DARI tumpukan sampah buah dan sayuran di pasar, Angela Margareth Marbun, siswi SMP Tirtamarta Penabur Cinere justru menciptakan peluang bernilai Rp6 miliar.
Angela tidak berhenti pada rasa resah, melainkan bergerak aktif menyulap masalah lingkungan menjadi karya nyata lewat aplikasi inovatif bernama Organic View.
Tidak hanya itu, ia pun melangkah lebih jauh dengan membuktikan prestasinya di dua ajang bergengsi internasional: WRCSO (World Robotics Science Olympiad) dan IIIEX (Indonesia International Invention Expo).
Melalui kompetisi tersebut, ia menunjukkan bahwa kepedulian pada lingkungan bisa berubah menjadi prestasi global sekaligus membuka jalan menuju masa depan cerah.
Dari Ide Sederhana Jadi Inovasi Besar
Berangkat dari keprihatinan melihat sampah organik yang menumpuk di pasar, Angela segera mencari solusi. Ia berpikir, “Bagaimana kalau sampah ini diubah menjadi sesuatu yang berharga?”
Dari ide itulah lahir Organic View, prototipe aplikasi berbasis Figma yang secara aktif mempertemukan penjual pasar dengan pengelola sampah organik serta peternak maggot.
Sebagai hasilnya, sampah yang biasanya dianggap beban kini berubah menjadi sumber daya. Lebih dari itu, sampah tersebut bisa diolah menjadi pakan ternak organik, bahan pertanian, bahkan peluang bisnis yang nilainya mencapai miliaran rupiah setiap bulan di seluruh Indonesia.
Didukung Sekolah, Didampingi Guru, Disemangati Orangtua
Keberhasilan Angela tidak lahir begitu saja; guru-guru SMPK Tirtamarta Penabur Cinere secara aktif mendorong siswi-siswi untuk berpikir kritis, berani berinovasi, dan melatih keberanian tampil di forum internasional.
Lebih dari itu, dukungan keluarga pun ikut memperkuat langkah mereka. Misalnya, siswi ini menegaskan.
“Mama terus mendorong aku supaya aku bisa mengubah sampah organik menjadi sesuatu yang berharga, dan lahirlah Organic View.” ujarnya
Nilai yang Ingin Ditumbuhkan: Kreatif, Peduli, Percaya Diri
Melalui pengalaman ini, SMPK Tirtamarta Penabur secara aktif menanamkan bahwa pendidikan bukan hanya berfokus pada akademis.
Sebaliknya, sekolah ini mendorong anak untuk belajar lebih luas:
Kreativitas: siswa melahirkan ide baru yang bermanfaat sekaligus relevan dengan kehidupan nyata.
Kepedulian: mereka melihat masalah sosial bukan sebagai hambatan, melainkan sebagai peluang untuk perubahan.
Percaya diri: mereka berani tampil di lomba internasional sambil membawa gagasan besar yang mereka yakini.
Oleh karena itu, tagline tahunan “Grow Beyond Greatness” benar-benar menemukan maknanya. Setiap anak berkesempatan melampaui batas dirinya, menemukan panggungnya, serta bersinar dengan cara yang unik dan otentik. (Z-1)
[OTOMOTIFKU]