INA-LAC 2025 Sawit dan Sertifikasi Halal Diperkenalkan ke Perusahaan Kosmetik Terbesar di Brasil

INA-LAC 2025: Sawit dan Sertifikasi Halal Diperkenalkan ke Perusahaan Kosmetik Terbesar di Brasil
Peserta INA-LAC Business Misson 2025 melakukan company visit ke salah satu kantor perusahaan kosmetika dan parfum asal Brasil, O Boticario, di Sao Paulo, Selasa (23/9/2025).(MI/Irvan Sihombing )

SEBANYAK 14 perusahaan asal Indonesia dan satu institusi, yakni Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), yang mengikuti ajang INA-LAC Business Misson 2025 melakukan kunjungan (company visit) ke sejumlah calon mitra bisnis di Sao Paulo, Brasil. Salah satu yang dikunjungi adalah perusahaan kosmetik dan parfum asal Brasil, O Boticario, pada hari kedua rangkaian agenda misi bisnis Indonesia-Amerika Latin dan Karibia. 

Kuasa Usaha ad interim (KUAI) KBRI Mexico City, Bimo Ariawan, yang turut mendampingi kunjungan tersebut, menilai terdapat peluang besar bagi Indonesia untuk masuk dalam rantai pasok perusahaan terkemuka Brasil tersebut, terutama yang terkait dengan bahan baku kosmetik berbasis kelapa sawit.

“Kalau menurut saya, kita ada peluang untuk mengembangkan kerja sama terutama di bidang palm oil. Saya dengar mereka itu 70% penggunaan bahan bakunya berasal dari produk lokal dan 30% sisanya dari luar negeri. Jangan lupa palm oil kita sekarang keberadaannya ada di mana-mana,” ujar Bimo di Sao Paulo, Selasa (23/9/2025). 

Ia menambahkan, jika kerja sama benar-benar terjalin, KBRI di Meksiko siap memfasilitasi agar terbuka jalan bagi O Boticario bekerja sama dengan produsen sawit di Indonesia. Tujuannya agar O Boticario bisa menggunakan minyak sawit Indonesia sebagai bahan baku kosmetik mereka. “Kalaupun tidak 30% dibeli dari Indonesia, 5% saja itu sudah angka yang besar, apalagi mereka menguasai pasar Brasil,” imbuhnya. 

Dalam pemaparannya, Senior Manager Corporate Affairs O Boticario, Fernanda Vaccari menyatakan perusahaannya sudah menguasai pasar domestik Brasil bahkan telah melakukan ekspansi ke berbagai negara seperti Portugal, Kolombia, Amerika Serikat, dan Tiongkok dengan total 4.000 outlet

Lebih jauh perwakilan O Boticario itu mengapresiasi kunjungan peserta INA-LAC 2025. Ia mendapatkan wawasan baru tentang Indonesia sebagai penghasil CPO. Selain lebih mengenal Indonesia, kehadiran tersebut sekaligus membuka peluang untuk terjalin sebuah kerja sama. 

“Saat ini kita belum ada kerja sama. Tetapi kami tidak pernah menutup pintu untuk setiap kesempatan yang ada,” ujar Fernanda. 

Deputi Bidang Kemitraan dan Standarisasi Halal BPJPH, Abd. Syakur, menegaskan pentingnya sertifikasi halal dalam industri kosmetik, baik untuk memenuhi tuntutan syariat maupun menjamin kualitas produk. Ia menyampaikan itu kepada perwakilan O Boticario. 

“Pertimbangan industri kosmetik harus bersertifikat halal adalah untuk memenuhi tuntutan syariat Islam bagi umat muslim, yang mensyaratkan penggunaan bahan-bahan yang tidak haram dan tidak najis, serta tidak menghalangi sahnya ibadah. Selain itu, sertifikasi halal juga menjamin keamanan, kualitas, dan kehigienisan produk, serta membangun kepercayaan konsumen,” tutur Syakur. 

Syakur mengingatkan sesuai regulasi, mulai 17 Oktober 2026 seluruh produk kosmetik yang beredar di Indonesia wajib memiliki sertifikat halal. “Jika tidak, besar kemungkinan produk tersebut akan ditarik dari peredaran,” tegasnya.

Selain O Boticario, delegasi INA-LAC 2025 juga melakukan kunjungan ke Embraer, perusahaan multinasional di bidang dirgantara asal Brasil, serta ke Sindipecas/Abipecas, entitas yang mewakili industri suku cadang otomotif di Brasil. (I-1)

 

[OTOMOTIFKU]