Fenomena Langka Gerhana Matahari Cincin Cincin Api Sambangi Antartika 17 Februari 2026

Fenomena Langka! Gerhana Matahari Cincin
Lintasan gerhana matahari cincin pada 17 Februari 2026.(Michael Zeiler/ EclipseAtlas.com)

PADA 17 Februari 2026, sebuah fenomena langka akan terjadi. Gerhana matahari cincin, yang dijuluki “cincin api“, akan menyinari langit di sebagian wilayah terpencil Antartika. Ini adalah momen saat 96% bagian tengah matahari tertutup bulan, menciptakan cincin cahaya yang menakjubkan selama maksimal 2 menit 20 detik.

Namun, hanya sedikit orang yang dapat menyaksikan langsung momen langka ini. Jalur gerhana yang membentuk cincin api ini sangat terbatas di wilayah Antartika yang nyaris tidak berpenghuni. 

Anda akan beruntung jika bisa menyaksikannya. Pasalnya praktis ini hanya mungkin bagi mereka yang bekerja di stasiun penelitian tertentu di sana.

“Kemungkinan hanya sedikit orang yang akan menyaksikan gerhana ini dari dalam zona annular,” ujar ahli meteorologi gerhana Jay Anderson dari Eclipsophile.com. Menurutnya, sangat sulit untuk mencapai lokasi tersebut, dan hanya ada dua lokasi berpenghuni di dalam bayangan annular.

Stasiun Penelitian di Jalur Gerhana

Dua lokasi utama yang berpotensi menyaksikan “cincin api” adalah:

Stasiun Penelitian Concordia (Prancis-Italia)

  • Durasi annularitas: 2 menit 1 detik
  • Waktu: 11.46 UTC
  • Kondisi: Suhu sangat dingin (bisa mencapai minus 80°C). Meskipun demikian, stasiun ini memiliki peluang tertinggi untuk melihat cincin api karena tutupan awannya lebih rendah, yaitu sekitar 35%.

Stasiun Mirny (Rusia)

  • Durasi annularitas: 1 menit 52 detik
  • Waktu: 12.07 UTC
  • Kondisi: Tutupan awan yang lebih tinggi (sekitar 65%) membuat peluang penampakannya lebih kecil dibandingkan Concordia.

Gerhana Sebagian yang Lebih Luas

Bagi sebagian besar orang, kesempatan untuk melihat gerhana ini adalah dalam bentuk gerhana matahari sebagian. Ini akan terlihat di beberapa bagian Afrika bagian selatan dan ujung selatan Amerika Selatan. 

Pertengahan Februari adalah akhir musim pelayaran di Antartika. Sehingga beberapa pelayaran mungkin bisa menyaksikan sekilas gerhana sebagian dari Semenanjung Antartika.

Prospek langit cerah untuk gerhana ini secara umum tidak terlalu bagus. Menurut Jay Anderson, awan kemungkinan besar akan menutupi lautan dan daerah pesisir. 

Namun, ada harapan terjadinya “efek gerhana,” di mana pendinginan oleh bayangan bulan terkadang dapat membuat awan konvektif menghilang di jalurnya.

Jika Anda tidak dapat menyaksikan fenomena ini, masih ada banyak kesempatan di masa depan. Berikut adalah jadwal gerhana matahari cincin berikutnya setelah tahun 2026:

  • 6 Februari 2027: Terlihat di Cile, Argentina, Uruguay, Brasil, dan sebagian Afrika.
  • 26 Januari 2028: Terlihat di Kepulauan Galapagos, Ekuador, Peru, Brasil, serta Maroko dan Spanyol.
  • 1 Juni 2030: Terlihat di Aljazair, Yunani, Turki, Rusia, dan Jepang.
  • 21 Mei 2031: Terlihat di Angola, Tanzania, India, Indonesia, dan Malaysia.
  • 9 Mei 2032: Terlihat di Samudra Selatan.

(Space/Z-2)

[OTOMOTIFKU]