Respons Pramono soal Siswa di Jakarta Keracunan MBG

Respons Pramono soal Siswa di Jakarta Keracunan MBG
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung(MI/Farhan)

KASUS dugaan keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga menimpa siswa di Jakarta. Ada tiga kasus dugaan keracunan yang terjadi di ibu kota. Dari tiga kasus itu, terdapat puluhan siswa yang mengalami gejala keracunan. 

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung merespons singkat terkait kejadian tersebut. Pihaknya hanya bisa mendoakan agar kasus keracunan tidak terjadi di Jakarta. 

“Nah untuk (keracunan akibat) MBG ya saya berdoa di Jakarta tidak terjadi,” kata dia di Balai Kota Jakarta, Rabu (24/9).

Saat kembali dipertegas oleh wartawan  Politkus PDIP tak memberikan jawaban tegas. Ia hanya berdoa agar hal itu tidak terulang. 

“Tegasnya adalah mendoakan, semoga tidak ada yang keracunan,” kata dia.

Berdasarkan data BGN, kasus keracunan akibat MBG terjadi di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pancoran Kalibata, Jakarta Selatan, pada 29 Agustus 2025. 

Akibat kejadian itu, terdapat tiga orang yang terdampak dan mengalami gejala ringan. Dari hasil uji laboratorium, MBG yang diberikan positif mengandung mikrobiologi. 

Tak hanya itu, kasus dugaan keracunan juga kembali di SPPG Khusus Koja, Jakarta Utara, pada 8 September 2025. Akibatnya, terdapat 14 orang yang terdampak. Namun, hingga kini belum ada hasil uji laboratorium dari sampel makanan tersebut. 

Terakhir, sebanyak tujuh orang siswa di SMAN 15 Jakarta dilaporkan mengalami gejala mual usai menyantap MBG pada Selasa (23/9). Tiga orang di antaranya sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. 

Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang membenarkan adanya sejumlah siswa yang diduga mengalami keracunan usai menyantap MBG di SMAN 15 Jakarta. Anak-anak itu disebut mengalami gejala mual usai makan makanan bergizi gratis.

Menurut dia, kepala satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) terkait sudah mendatangi rumah sakit yang menangani para siswa yang diduga keracunan. (P-4)

[OTOMOTIFKU]