Keracunan MBG di Bandung Barat Meluas, Puluhan Siswa di Cihampelas Jalani Perawatan

Keracunan MBG di Bandung Barat Meluas, Puluhan Siswa di Cihampelas Jalani Perawatan
Seorang siswa SMKN I Cihampelas, Bandung Barat, dilarikan ke puskesmas untuk mendapat pertolongan karena mengalami keracunan MBG(MI/DEPI GUNAWAN)

TIDAK hanya di Cipongkor, Kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) juga dialami siswa SMKN 1 Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat.

Salah seorang guru SMKN 1 Cihampelas, Dadi Karmawan membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut, jumlah siswa yang mengalami gejala keracunan tercatat 39 orang.

“Hingga pukul 13.30 WIB tadi, ada 39 orang keracunan. 19 orang dirawat di RSUD Cililin, sementara 20 siswa dirawat di sekolah,” ucapnya saat dikonfirmasi, Rabu (24/9).

Gejala keracunan yang dialami puluhan siswa SMKN 1 Cihampelas ini hampir seragam, mulai dari mual, pusing, muntah-muntah, dan gangguan pencernaan lainnya.

Ia memastikan, kejadian keracunan di SMKN 1 Cihampelas bukan berasal dari dapur yang sama di Cipongkor. “Kalau yang ini MBG nya dari dapur di wilayah Cihampelas,” katanya.

Hingga menjelang sore, korban keracunan di SMK 1 Cihampelas berjumlah sekitar 60 orang. Para siswa datang ke Puskesmas dengan keluhan mual, pusing, dan sesak napas.

“Korban sementara ada 60 orang dari siswa SMKN 1 Cihampelas. Sekarang sedang proses penanganan,” kata Kepala Puskesmas Cihampelas Edah Jubaidah.

Menurutnya, para siswa mengalami keracunan usai menyantap menu MBG berupa kentang, lotek kacang, telur rebus serta buah pisang. Mereka mengkonsumsi paket MBG sekitar pukul 09.00 WIB kemudian merasakan gejala sekitar pukul 11.00 WIB.

“Kondisi korban mulai membaik. Tapi korban lain masih terus berdatangan,” tambahnya.

Berdasarkan informasi, SPPG pemasok MBG berada di Kampung Sayuran, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cihampelas. Mereka menyediakan 450 porsi untuk SMKN Cihampelas, 405 porsi SD 1 Cihampelas, 177 MI Mande, MTS Mande 396 porsi, dan MA Mande 226 porsi.


Cipongkor

 

Sementara itu di Puskesmas Cipongkor yang menjadi pusat penanganan korban keracunan lebih kondusif dibandingkan siang tadi.

Beberapa tenda darurat BPBD Bandung Barat sudah didirikan untuk menampung korban, karena GOR, masjid hingga Puskesmas sudah dipenuhi pasien yang mengalami gejala keracunan.

“Korban keracunan sudah lebih dari 200 orang, namun jumlahnya belum kami pastikan karena masih terus bertambah,” terang Kepala Puskesmas Cipongkor, Yuyun Sarihotimah.

Korban keracunan bukan hanya dari siswa SMK Karya Perjuangan tapi juga berasal dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTS), dan Madrasah Aliyah (MA) Syarif Hidayatullah yang diduga berasal dari dapur SPPG yang sama.

“Awalnya Puskesmas tiba-tiba didatangi siswa SMK Karya Perjuangan sekitar pukul 11.30 WIB karena mereka mengaku keracunan MBG,” ungkapnya.

Mereka mengonsumsi MBG yang dibagikan pukul 08.30 WIB dan berselang satu jam kemudian mulai merasakan gejala pusing, mual dan muntah.

Berdasarkan keterangan korban, lanjut Yuyun, mereka menyantap MBG yang menunya ayam goreng tepung, tahu kecap, serta buah-buahan stroberi dan melon.

“Cuma dari keterangan mereka, buahnya ada belatung. Kok aneh menunya. Untuk memastikan penyebabnya, semua sampel sudah dibawa petugas buat diuji di Labkesda,” lanjut Yuyun.

 

[OTOMOTIFKU]