Zelensky Peringatkan Dunia di PBB Rusia Akan Terus Perluas Perang Jika Tidak Dihentikan

Zelensky Peringatkan Dunia di PBB: Rusia Akan Terus Perluas Perang Jika Tidak Dihentikan
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan di Sidang Umum PBB bahwa Rusia akan terus memperluas perang jika tidak dihentikan. (Media Sosial X)

PRESIDEN Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan Presiden Rusia Vladimir Putin akan terus mendorong perang semakin luas dan dalam jika dunia tidak mengambil langkah tegas untuk menghentikannya. Pidato keras ini ia sampaikan di hadapan Sidang Majelis Umum PBB di New York.

Zelensky menegaskan agresi Rusia tidak hanya mengancam Ukraina, tetapi juga seluruh dunia. Menurutnya, kemajuan teknologi militer telah menciptakan perlombaan senjata paling berbahaya dalam sejarah umat manusia. “Kita hidup dalam perlombaan senjata paling destruktif sepanjang sejarah. Senjata menentukan siapa yang bertahan hidup,” ujarnya.

Ia juga menyoroti perlunya aturan global terkait penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam persenjataan. Persenjataan itu termasuk drone otonom dan pesawat tak berawak yang dinilainya lebih berbahaya daripada peperangan konvensional. “Menghentikan Rusia sekarang jauh lebih murah daripada menunggu siapa yang pertama menciptakan drone nuklir,” tambah Zelensky.

Peringatan Zelensky datang di tengah perubahan sikap Amerika Serikat. Presiden AS Donald Trump untuk pertama kalinya menyatakan bahwa Ukraina bisa merebut kembali seluruh wilayahnya dengan dukungan kuat dari NATO dan Uni Eropa. Pernyataan ini dinilai sebagai langkah mundur dari sikap Trump sebelumnya yang mendorong kompromi wilayah sebagai syarat perdamaian.

Macan Kertas

Trump bahkan menyebut Rusia sebagai “macan kertas” yang bertarung tanpa arah di Ukraina. Pernyataan ini segera ditanggapi Kremlin. Juru bicara Dimitry Peskov menolak label tersebut dengan mengatakan, “Rusia lebih pantas disimbolkan dengan beruang, bukan macan kertas.”

Selain itu, Zelensky juga menyinggung pentingnya menjaga Moldova agar tidak jatuh ke pengaruh Rusia, setelah sebelumnya Barat gagal mencegah dominasi Kremlin di Georgia dan Belarus. Presiden Moldova, Maia Sandu, baru-baru ini menuduh Rusia menggelontorkan ratusan juta euro untuk menyebarkan disinformasi dan menebar ketakutan menjelang pemilu pada Minggu mendatang.

Ketegangan juga meningkat di Eropa Timur. Estonia, Polandia, dan Rumania, yang merupakan anggota NATO, melaporkan pelanggaran wilayah udara oleh pesawat tempur dan drone Rusia. Menanggapi hal ini, Trump mendesak negara-negara NATO untuk menembak jatuh pesawat Rusia yang melanggar kedaulatan udara mereka.

Donald Trump

Usai pidato di PBB, Zelensky mengungkapkan optimismenya usai bertemu Trump. Ia menyebut ada sinyal bahwa AS bersedia memberikan jaminan keamanan bagi Ukraina setelah perang usai, meski detailnya belum dibahas.

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio juga bertemu dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov di sela agenda PBB. Pertemuan ini menjadi yang tertinggi sejak Trump mengundang Putin ke Alaska bulan lalu. Menurut pernyataan singkat dari Departemen Luar Negeri AS, Rubio menegaskan kembali seruan agar pertumpahan darah segera dihentikan dan Rusia mengambil langkah nyata menuju penyelesaian damai. (BBC/Z-2)

[OTOMOTIFKU]