Bandara Aalborg Ditutup Akibat Drone, Denmark dan Eropa Tingkatkan Kewaspadaan

Bandara Aalborg Ditutup Akibat Drone, Denmark dan Eropa Tingkatkan Kewaspadaan
Bandara Aalborg di Denmark ditutup sementara setelah drone terdeteksi di ruang udara, menyusul insiden serupa di Kopenhagen.(Flight Radar)

BANDARA Aalborg di Denmark terpaksa menutup ruang udaranya pada Rabu (24/9) setelah beberapa drone terdeteksi terbang di sekitar area bandara. CEO Bandara Aalborg, Niels Hemmingsen, mengatakan kepada CNN, insiden ini menyebabkan gangguan pada jadwal penerbangan.

Menurut data FlightRadar24, setidaknya tiga penerbangan yang hendak mendarat dialihkan, sementara dua penerbangan keluar dan satu penerbangan masuk dibatalkan. Polisi masih menyelidiki siapa yang mengoperasikan drone tersebut dan apa tujuan penerbangan ilegal itu.

Ini merupakan kali kedua dalam pekan yang sama bandara di Denmark ditutup akibat ancaman drone. Pada Senin sebelumnya, aktivitas di Bandara Kopenhagen lumpuh selama hampir empat jam setelah muncul laporan dua hingga tiga drone besar di sekitar wilayah udara bandara.

Hingga kini belum diketahui apakah insiden di Aalborg dan Kopenhagen saling berkaitan. Namun, Komisaris Kepolisian Nasional Denmark, Thorkild Fogde, menegaskan drone yang terlihat bukanlah drone amatir atau mainan. “Ini adalah drone besar yang dioperasikan oleh pihak dengan kemampuan khusus,” ujarnya.

Fenomena serupa juga terjadi di negara tetangga. Pada Selasa pagi, Bandara Oslo di Norwegia ditutup selama tiga jam akibat laporan penampakan drone. Meski begitu, pihak kepolisian menekankan insiden tersebut tidak terkait dengan kejadian di Kopenhagen.

Eropa memang tengah meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman udara setelah insiden pelanggaran wilayah oleh drone Rusia. Awal bulan ini, beberapa drone militer Rusia dilaporkan memasuki wilayah udara Polandia dan Rumania, yang merupakan anggota NATO. Hal tersebut memicu aliansi Barat untuk memperkuat pertahanan di sisi timur Eropa.

Penutupan ruang udara karena drone bukan hanya menimbulkan kerugian ekonomi akibat terganggunya penerbangan, tetapi juga mengundang kekhawatiran akan aspek keamanan. Insiden ini memperlihatkan bahwa penggunaan drone skala besar dengan teknologi canggih bisa menjadi ancaman serius bagi keamanan publik, khususnya pada infrastruktur vital seperti bandara.

Pihak berwenang Denmark bersama negara-negara tetangga kini terus meningkatkan koordinasi, baik untuk investigasi maupun penguatan sistem pertahanan udara. Situasi ini menegaskan bahwa Eropa harus bersiap menghadapi tantangan baru di era teknologi, di mana ancaman tidak hanya datang dari senjata konvensional, tetapi juga dari perangkat tanpa awak yang semakin canggih. (CNN/Z-2)

[OTOMOTIFKU]