
MARVEL Cinematic Universe (MCU) kembali menjadi sorotan, setelah bocoran dari lokasi syuting Avengers: Doomsday. Dalam bocoran itu menampilkan sederet karakter penting, termasuk para X-Men versi Fox.
Menariknya, mereka terlihat mengenakan kostum baru yang lebih mirip dengan desain komik, bernuansa era 90-an seperti karya ikonik Jim Lee. Hal ini membuat banyak penggemar antusias, tetapi juga menimbulkan perdebatan: apakah langkah ini sudah terlambat?
Selama lebih dari dua dekade, film X-Men produksi Fox dikenal sering mengabaikan akar komiknya. Sejak X-Men (2000) arahan Bryan Singer, kostum berwarna-warni khas komik diganti dengan seragam hitam sederhana.
Beberapa kisah besar juga dianggap gagal dieksekusi, seperti Dark Phoenix Saga yang diangkat dua kali tanpa hasil memuaskan. Karakter penting seperti Cyclops, Storm, dan Nightcrawler pun kerap diperlakukan hanya sebagai figuran. Meski begitu, film X-Men punya jasa besar karena membuka jalan bagi kebangkitan genre superhero pasca kegagalan Batman & Robin (1997).
Kini, Marvel Studios mencoba menghidupkan kembali nuansa komik lewat kostum yang lebih akurat. Namun, banyak yang menilai ini terasa lebih sebagai nostalgia ketimbang pembaruan berarti. Pasalnya, setelah Avengers: Secret Wars, Marvel sudah merencanakan reboot penuh X-Men dengan sutradara Jake Schreier. Artinya, versi Fox kemungkinan besar segera “pensiun,” sehingga upaya menghadirkan kostum akurat dianggap tidak lagi berdampak besar.
Kutukan Nostalgia
Fenomena ini juga dianggap bagian dari “kutukan nostalgia” di MCU. Beberapa tahun terakhir, Marvel kerap mengandalkan kemunculan karakter atau elemen lama untuk menarik perhatian penonton, alih-alih menghadirkan cerita baru yang kuat. Kehadiran X-Men versi Fox dengan kostum 90-an dinilai hanya mengingatkan kembali pada kesalahan masa lalu tanpa benar-benar membangun fondasi masa depan.
Yang ditunggu penggemar sebenarnya bukan sekadar nostalgia, melainkan bagaimana Marvel Studios akan menghadirkan X-Men versinya sendiri. Kevin Feige telah mengonfirmasi Secret Wars akan menjadi titik reset MCU, memberi kesempatan bagi generasi baru mutan untuk tampil. Maka dari itu, tantangannya adalah jangan sampai desain kostum “terbaik” justru terbuang dan hanya dipakai sebentar oleh versi lama yang sebentar lagi berakhir.
Bagi banyak fans, X-Men bukan hanya karakter sampingan. Mereka memiliki warisan panjang dalam komik, ditulis oleh kreator besar seperti Chris Claremont dan Grant Morrison. Oleh karena itu, harapan besar ada pada Marvel Studios untuk membangun seri X-Men yang setia pada akar komik sangat dinantikan para penonton masa kini.
Pada akhirnya, menghadirkan kostum komik di Avengers: Doomsday memang menyenangkan, tetapi tidak cukup untuk menebus dua dekade inkonsistensi. MCU perlu lebih dari sekadar nostalgia. X-Men layak mendapatkan adaptasi yang menghormati sejarah panjang mereka dan benar-benar menempatkan mereka di posisi penting dalam semesta Marvel ke depan. (IGN/Z-2)
[OTOMOTIFKU]