
FAKULTAS Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK) Aceh, melaksanakan Desa Siaga Kanker Payudara SADARI di Gampong (Desa) Lheue, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar. Kegiatan itu dilakukan melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM).
Sebagai aksi nyata, tim pengabdian USK pada 17-21 September 2025, telah melakukan pelatihan kepada kaum ibu. Materi pelatihan di antaranya memperkenalkan kanker payudara dan bahayanya. Lalu mengajari cara melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI).
Ketua Tim Pengabdian, TM Yus, mengatakan kegiatan tersebut bagian dari program desa binaan yang didanai oleh Hibah Pengabdian kepada Masyarakat PTNBH USK tahun 2025. Lalu juga merupakan wujud komitmen Universitas jantung hati masyarakat Aceh itu untuk meningkatkan literasi kesehatan warga.
“Ini pelatihan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI). Kami akan terus mendorong pelaksanaan program serupa dan berupaya memperluas cakupan ke desa-desa lain,” tutur TM Yus, Kamis (25/9).
Dikatakannya pelatihan itu menyasar 20 kader Posyandu Tanjung Karang serta ibu-ibu PKK Gampong Lheue. Juga melibatkan mahasiswa Fakultas Kedokteran USK dalam skema Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik.
Secara praktik langsung digunakan manekin medis agar peserta dapat memahami dan mempraktikkan teknik SADARI dengan benar. Agar lebih efektif, hadir sebagai pemateri para dokter spesialis Fakultas Kedokteran USK dan dari Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin (RSDUZA) Banda Aceh.
Masing-masing adalah dr. Nurhayani Dwi Susanti, Sp. Rad (K), dr. Maria Meildi, Sp.B., Subsp. Onk. (K), dan dr. Rima Novirianthy, Sp. Onk Rad.
Selain pelatihan, Focus Group Discussion (FGD) juga digelar yaitu wawancara semi-terstruktur yang dipandu oleh Dr. dr. Rachmad Suhanda, M.Kes. FGD. Tujuannya untuk menyamakan persepsi atau pemahaman dengan tokoh masyarakat setempat. Berikutnya menyusun langkah tindak lanjut guna meningkatkan kesadaran dan upaya pencegahan kanker payudara di tingkat gampong (desa).
Geuchik Gampong (Kepala Desa) Lheue, Mahlia Usman, menyambut baik dan berterima kasih kepada tim USK yang telah melaksanakan kegiatan yang dinilainya sangat bermanfaat tersebut. Dengan adanya sedikit ilmu pengetahuan yang dibagikan itu, diharapkan para ibu di Desa Lheue bisa mendeteksi dini sebelum kasus lebih parah.
“Kanker payudara kadang baru diketahui ketika sudah stadium lanjut. Pelatihan ini sangat berguna untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa,” tutur Mahlia.
Sedangkan Kepala Puskesmas Indrapuri, Aidil Fitria, mengatakan pelatihan SADARI sebagai langkah efektif dalam upaya preventif terhadap kanker payudara. Antusiasme peserta pun tergolong tinggi selama pelatihan.
Ketua Kader Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) Tanjung Karang, Desa Lheue, Fira Zafira, mengharapkam supaya semua peserta mampu menyebarluaskan ilmu yang didapat kepada masyarakat.
“Dengan SADARI, kita bisa mendeteksi kanker lebih awal dan meningkatkan peluang kesembuhan,” tambah Fira. (MR/E-4)
[OTOMOTIFKU]