Sekolah Rakyat di Kota Semarang dan Jepara Dimulai Akhir September

Sekolah Rakyat di Kota Semarang dan Jepara Dimulai Akhir September
BLK Pedurungan Kota Semarang, akan menjadi sekolah rakyat (SR) rintisan.(MI/Akhmad Safuan)

SEKOLAH Rakyat (SR) rintisan di sejumlah daerah di Jawa Tengah mulai beroperasi akhir September ini, sekolah dengan sistem boarding (asrama) sementara menggunakan sejumlah gedung balai latihan kerja (BLK).

Pemantauan Media Indonesia, Kamis (25/9) persiapan pelaksanaan dimulainya sekolah rakyat (SR) rintisan di Kota Semarang sudah mencapai 100%. Untuk sementara sekolah rakyat tersebut menggunakan sarana dan prasarana gedung BLK Pedurungan baik itu sebagai asrama maupun ruang pendidikan, namun telah siap menampung 100 siswa.

Demikian juga SR rintisan di Kabupaten Jepara juga akan dimulai akhir September ini, sebagai tahap awal pengoperasian sekolah dengan sistem boarding school ini akan menggunakan Balai Latihan Kerja Pecangaan (BLK) Pecangaan menampung 75 siswa sembari menunggu penyelesaian pembangunan gedung SR permanen .

“Sudah siap 100% baik itu sarana dan prasarana sekolah mengadopsi sistem boarding school itu maupun tenaga pengajarnya,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bambang Pramusinto.

Menurut Bambang Pramusinto sekolah rakyat yang bakal memulai Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) akhir September ini, untuk sementara waktu menggunakan gedung BLK Pedurungan menampung 100 siswa yakni 50 siswa sekolah dasar (SD) dan 50 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA).

Penempatan SR perintis di BLK Pedurungan, ungkap Bambang Pramusinto, kini telah disulap menjadi ruang Pendidikan (pembelajaran) dan asrama tersebut bersifat sementara, sembari menunggu penyelesaian pembangunan gedung permanen di  Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.

Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Jepara Muh Ali mengatakan SR rintisan di daerah ini juga akan memulai tahun ajaran baru pada akhir September ini, dengan menempati BLK Pecangaan menampung 75 siswa berasal dari keluarga tidak mampu. “Kita mulai MPLS pada 30 September,” imbuhnya.

Berdasarkan pengecekan terakhir, lanjut Muh Ali, sarana prasarana untuk kebutuhan SR tersebut seperti ruang belajar, asrama hingga seragam bagi siswa sudah siap, sehingga segera dapat dimulai beroperasi. (E-2)

 

[OTOMOTIFKU]