Sarkozy Divonis 5 Tahun Penjara, Kasus Dana Gaddafi Guncang Prancis

Sarkozy Divonis 5 Tahun Penjara, Kasus Dana Gaddafi Guncang Prancis
Mantan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy dijatuhi hukuman 5 tahun penjara atas kasus dana Gaddafi. Vonis ini memicu perpecahan politik Prancis.(AFP)

TIGA belas tahun setelah lengser, Nicolas Sarkozy kembali menjadi pusat perhatian. Mantan Presiden Prancis itu dijatuhi hukuman lima tahun penjara atas tuduhan konspirasi kriminal dalam kasus aliran dana gelap dari mendiang pemimpin Libya, Muammar Gaddafi

Putusan ini menjadikannya mantan presiden pertama Prancis yang dipenjara, sebuah catatan kelam dalam sejarah politik negeri itu.

Vonis yang Memicu Kontroversi

Dalam sidang di Paris pada Kamis (25/9), Sarkozy dinyatakan bersalah atas dakwaan konspirasi kriminal. Namun, pengadilan membebaskannya dari tiga tuduhan lainnya: pendanaan partai ilegal, penggelapan dana Libya, dan korupsi. Meski hanya terbukti pada satu dakwaan, hakim menjatuhkan hukuman lima tahun penjara tanpa penangguhan. Artinya, Sarkozy harus menjalani masa hukuman meskipun ia mengajukan banding.

Keputusan ini mengejutkan banyak pihak. Hukuman tersebut dianggap keras, terutama karena dijatuhkan dua dekade setelah dugaan pelanggaran terjadi.

Sarkozy Marah, Pendukung Merasa Dikhianati

Usai sidang, Sarkozy yang berusia 70 tahun meluapkan kemarahannya. Ia menuding menjadi korban “kebencian tanpa batas” dari lawan-lawan politiknya. Sejak lama, ia percaya dirinya menjadi target “kartel kiri” dalam lingkaran hukum, politik, dan media Prancis.

Para pendukungnya mempertanyakan mengapa pengadilan membebaskannya dari sebagian besar dakwaan, namun tetap menjatuhkan hukuman berat hanya atas tuduhan konspirasi. Mereka menilai putusan ini lebih bernuansa politis ketimbang hukum.

Kasus ini kembali membuka luka lama dalam politik Prancis. Kalangan sayap kanan dan sayap kanan jauh, termasuk Marine Le Pen, mengecam putusan tersebut sebagai bentuk “penyalahgunaan kekuasaan” oleh pengadilan. Sebaliknya, kelompok kiri melihatnya sebagai bukti nyata bagaimana elite kaya dan berkuasa kerap melanggar hukum tanpa rasa bersalah.

Meski sudah tak lagi aktif di panggung politik, Sarkozy tetap menjadi sosok yang membelah opini publik. Bagi sebagian orang, ia korban kriminalisasi politik; bagi yang lain, ia simbol ambisi politikus yang kerap menabrak aturan demi kepentingan pribadi.

Rekam Jejak Kasus Hukum

Vonis ini bukan yang pertama bagi Sarkozy. Pada 2021, ia terbukti mencoba menyuap seorang hakim. Tahun lalu, ia juga divonis bersalah karena penyalahgunaan dana kampanye 2012. Rentetan kasus ini memperkuat citra dirinya sebagai tokoh yang kerap bermain di area abu-abu hukum.

Kini, dengan vonis lima tahun penjara dalam kasus dana Gaddafi, Sarkozy kembali menegaskan statusnya sebagai figur paling kontroversial dalam sejarah modern politik Prancis. (BBC/Z-2)

[OTOMOTIFKU]