
MANTAN Direktur FBI, James Comey, akhirnya angkat bicara usai dirinya didakwa dewan juri federal atas tuduhan memberikan pernyataan palsu kepada Komite Kehakiman Senat. Dakwaan ini muncul di tengah upaya Presiden Donald Trump yang semakin gencar menuntut lawan-lawan politiknya.
Dalam sebuah video yang diunggah ke Instagram, Comey menegaskan ia tidak gentar menghadapi proses hukum.
“Keluarga saya dan saya sudah lama tahu ada harga yang harus dibayar ketika berdiri menentang Donald Trump. Tapi kami tidak bisa membayangkan hidup dengan cara lain. Kami tidak akan hidup dengan berlutut, dan kalian juga tidak seharusnya begitu,” ujarnya.
Comey menambahkan rasa takut hanya akan dimanfaatkan penguasa tiran. “Seseorang yang sangat saya cintai pernah berkata bahwa ketakutan adalah senjata seorang tiran, dan itu benar. Tapi saya tidak takut. Saya berharap kalian juga tidak. Sebaliknya, saya berharap kalian terlibat, memperhatikan, dan menggunakan hak suara kalian, karena masa depan negeri ini bergantung padanya,” katanya.
Meski mengaku hatinya hancur melihat kondisi Departemen Kehakiman saat ini, Comey tetap percaya pada sistem peradilan federal. “Saya tidak bersalah. Jadi mari kita hadapi persidangan ini dan tetaplah percaya,” tegasnya.
Tuduhan yang Dihadapi Comey
Dakwaan terhadap Comey berawal dari pernyataannya pada sidang Komite Kehakiman Senat, 30 September 2020. Ia dituduh berbohong terkait dugaan kebocoran informasi FBI ke media melalui sumber anonim.
Jaksa menilai, Comey sebenarnya telah memberi izin kepada seorang kontaknya untuk menjadi sumber anonim dalam laporan media mengenai penyelidikan FBI terhadap “Person 1”. Namun, di hadapan Senat pada 2017, Comey membantah pernah menjadi sumber anonim atau mengizinkan pihak lain di FBI untuk melakukannya.
Perdebatan itu kembali mencuat dalam sidang 2020 saat Senator Ted Cruz membacakan ulang pertanyaan dari Ketua Komite, Chuck Grassley, tiga tahun sebelumnya. Saat itu, Grassley menanyakan apakah Comey pernah menjadi sumber anonim terkait investigasi Trump atau Clinton, dan jawabannya tegas: “Tidak pernah.”
Meski demikian, Comey tetap bersikeras tidak melanggar sumpah dan tetap berpegang pada kesaksiannya.
Kini, proses hukum terhadap Comey akan menjadi sorotan publik, terutama karena kasus ini terjadi di tengah iklim politik Amerika yang semakin terpolarisasi menjelang pemilu. (CNN/Z-2)
[OTOMOTIFKU]