Pemprov Jabar akan Tentukan Kelanjutan Program MBG Pekan Depan

Pemprov Jabar akan Tentukan Kelanjutan Program MBG Pekan Depan
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi(ISTIMEWA)

PEMERINTAH Provinsi Jawa Barat akan mementukan kelanjutan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada pekan depan, setelah berdiskusi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) wilayah Jabar.

Ini dilakukan sebagai bentuk menanggapi kekhawatiran tingginya angka kasus keracunan di Jabar, yang tercatat sebagai provinsi dengan insiden terbanyak secara nasional.

Kasus terbaru yang menjadi perhatian Pemprov Jabar adalah insiden keracunan massal di Kabupaten Bandung Barat yang menimpa lebih dari 1.000 siswa sejak Senin (22/9) hingga Rabu (24/9) lalu. Akumulasi korban ini menambah panjang daftar insiden di Jabar, yang secara nasional telah mencatat lebih dari 5.000 korban keracunan sejak awal program pada 2025.

“Keputusan mengenai apakah program MBG akan dihentikan sementara atau dilanjutkan akan diambil usai pertemuan evaluasi menyeluruh dengan kepala BGN perwakilan wilayah Jabar. Setelah melihat komitmennya, nanti pemprov akan mengambil Keputusan,” ungkap Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.

Dia menekankan ada tiga hal utama  yang wajib dievaluasi bersama BGN, pertama audit dapur dengan melakukan evaluasi mendalam atau audit higienitas dapur tempat makanan diolah.

Kedua evaluasi bahan makanan dengan mengkaji ulang jenis-jenis bahan makanan yang digunakan dalam menu MBG. Ketiga, jam masak dan distribusi dengan mengevaluasi waktu masak untuk memastikan waktu distribusi hingga makanan disantap oleh siswa tidak terlalu lama.

“Saya mengkhawatirkan risiko keracunan meningkat jika waktu antara masak dan konsumsi terlalu jauh. Karena kan kalau dimasaknya jam 12 malam, kemudian diantar ke siswanya jam 12 siang, waktunya terlalu lama. Harapan saya ke depan dapur itu didekatkan dengan sekolah dan tingkat yang dilayani jumlahnya jangan terlalu banyak sampai ribuan,” tuturnya.

Dia berharap insiden ini menjadi perhatian serius agar program yang bertujuan baik dari Presiden Prabowo untuk meningkatkan nutrisi anak-anak Indonesia ini tidak menjadi salah urus dalam teknis pengelolaannya.

Dalam dua hari terakhir, peristiwa keracunan massal kembali terjadi di Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Sukabumi. Di Bandung Barat, keracunan massal tercatat menimpa total 1.315 siswa.

Sementara di Kabupaten Sukabumi, lima siswa dilaporkan keracunan usai mengonsumsi makanan MBG. Selain itu, kasus serupa juga terjadi di Kabupaten Garut dengan korban mencapai 150 siswa.

[OTOMOTIFKU]