Kawasan Amerika Latin-Karibia Menjanjikan bagi Ekspansi Bisnis Indonesia

Kawasan Amerika Latin-Karibia Menjanjikan bagi Ekspansi Bisnis Indonesia
Sejumlah peserta Indonesia-Latin America and the Caribbean (INA-LAC) Business Mission 2025 melakukan company visit ke O Boticário (perusahaan kosmetik dan parfum di Brasil) pada 23 September 2025.(Dok. KBRI Mexico City)

GELARAN Indonesia-Latin America and the Caribbean (INA-LAC) Business Mission 2025 berlangsung di Sao Paulo, Brasil, 22 September lalu. Total capaian forum bisnis ialah USD 581 juta, yang terdiri dari US$284 juta potensi kesepakatan dan US$297 juta transaksi konkret. 

Dikutip dari laman kemlu.go.id, Jumat (26/9/2029), capaian sebesar US$581 juta ini mencakup sektor-sektor strategis seperti otomotif, pertambangan, industri manufaktur, pengelolaan limbah, hingga pariwisata. 

Sementara itu, dalam kerangka INA-LAC Business Mission 2025, sebanyak 120 pelaku usaha Amerika Latin dan Karibia hadir dan berinteraksi langsung dengan delegasi Indonesia, menghasilkan 220 pertemuan bisnis yang potensial. 

Hal tersebut sekaligus menandakan betapa kawasan Amerika Latin dan Karibia memang menyimpan peluang pasar yang menjanjikan bagi ekspansi bisnis Indonesia.

Tidak hanya sebatas forum bisnis, misi ini berlanjut dengan agenda kunjungan ke sejumlah perusahaan dan asosiasi industri ternama di Brasil pada 23 September 2025. Di antaranya adalah O Boticário (industri kosmetik dan parfum), Sindipeças/Abipeças (asosiasi industri otomotif), dan EMBRAER (perusahaan dirgantara dan pertahanan).

Indonesia mengirimkan delegasi yang terdiri dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) serta 14 perusahaan nasional berskala menengah hingga besar. Mereka berasal dari berbagai sektor utama, termasuk energi, otomotif, agroindustri, kosmetik, logistik, dan jasa keuangan.

Pertemuan dengan O Boticário membuka peluang penggunaan minyak sawit Indonesia sebagai bahan baku produk kosmetik, sekaligus memperkenalkan sertifikasi halal sebagai jaminan kualitas dan nilai tambah di pasar global.

Sementara itu, diskusi dengan Sindipeças/Abipeças mempertemukan pelaku industri otomotif Brasil dengan beberapa perusahaan Indonesia, termasuk Toyota Group Indonesia. Keduanya menjajaki peluang investasi dan kolaborasi dalam pengembangan industri komponen otomotif, baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat.

Di sektor dirgantara, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) melanjutkan pembahasan kerja sama dengan EMBRAER terkait revitalisasi dan perawatan pesawat milik TNI AU. Kolaborasi ini merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman yang telah ditandatangani di Rio de Janeiro, Brasil, pada 17 November 2024. 

Fokus kerja sama mencakup:

  1. Revitalisasi armada Super Tucano
  2. Penyediaan suku cadang
  3. Dukungan teknis dan pemeliharaan
  4. Pemberdayaan PTDI sebagai mitra lokal strategis

Targetnya, kerja sama ini dapat diimplementasikan secara penuh sebelum akhir tahun 2025.

Indar Atmoko, Senior General Manager PTDI, menyampaikan bahwa partisipasi dalam INA-LAC Business Mission merupakan langkah penting untuk memperkuat kemitraan industri dirgantara antara Indonesia dan Brasil. (I-1)

[OTOMOTIFKU]